Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Norwegia Kucurkan Rp 3,5 Triliun untuk Dukung Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Utusan Khusus Perubahan Iklim Norwegia, Nils Herman Ranum, mengatakan dukungan itu diberikan untuk membantu Indonesia mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, sekaligus mendorong ekonomi hijau.

Dana tersebut disalurkan melalui skema kerja sama berbasis hasil yang dikelola Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).

Menurut Nils, program yang dijalankan tidak hanya menjaga ekosistem hutan, tetapi juga menopang ketahanan pangan nasional.

“Sejauh ini Norwegia telah memberikan kontribusi sebesar 216 juta dollar AS kepada pemerintah Indonesia, yang dikelola melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup,” ujar Nils saat konferensi pers Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

“Sebagian dari dana tersebut digunakan, misalnya, untuk program agroforestry dan perhutanan sosial, yang secara tidak langsung juga berkontribusi terhadap produksi pangan,” lanjutnya.

Selain kerja sama antar pemerintah, Norwegia juga mendanai berbagai inisiatif Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada isu lingkungan dan pemberdayaan petani kecil.

Bantuan ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas serta inklusi petani kakao dan kelapa sawit, agar mereka bisa menembus pasar global dan memperkuat ekonomi lokal.

“Kami, misalnya turut mendukung upaya peningkatan produktivitas dan inklusi petani kecil dalam perkebunan kakao dan kelapa sawit, serta membantu mereka terhubung dengan pasar global agar bisa meningkatkan pendapatan ekonomi, sekaligus hasil pangan dari sektor tersebut,” ujar Nils.

Ia menegaskan nilai utama kerja sama Norwegia–Indonesia terletak pada penerapan prinsip pertanian berkelanjutan yang menyeimbangkan tiga aspek: lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Menurutnya, praktik pertanian harus menjaga kelestarian alam, menghindari pencemaran air, dan melindungi keanekaragaman hayati.

Selain itu, Nils menilai dimensi sosial dan ekonomi juga penting. Pembangunan ekonomi seharusnya memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal, bukan hanya meningkatkan pertumbuhan nasional.

“Sementara dari sisi ekonomi, hal ini berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan negara secara makro, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi komunitas lokal yang berhak mendapatkan bagian dalam pertumbuhan ekonomi di negara seperti Indonesia,” katanya.

https://money.kompas.com/read/2025/10/24/172633126/norwegia-kucurkan-rp-35-triliun-untuk-dukung-pertanian-berkelanjutan-di

Terkini Lainnya

Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke