Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank BJB (BJBR) Catat Laba Rp 1,37 Triliun

“Melalui pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih prudent, optimalisasi potensi-potensi fee based income, sejalan dengan efisiensi dalam kegiatan operasional, sehingga laba konsolidasi sebelum pajak tercatat sebesar Rp 1,37 triliun,” ujar Direktur Utama Bank bjb Yusuf Saadudin dalam Earnings Call 3Q 2025 di Bandung, Rabu (29/10/2025).

Yusuf menjelaskan, dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi tercatat Rp 160,2 triliun dan penyaluran kredit, termasuk pembiayaan, meningkat 3,5 persen menjadi Rp 142,9 triliun.

Rasio LDR terjaga di angka 85,3 persen, menunjukkan keseimbangan yang sehat antara likuiditas dan penyaluran kredit.

Dalam penguatan digitalisasi, sambung Yusuf, Bank bjb menghadirkan KGB Pisan (Pinjaman ASN).

Produk digital loan ini menyalurkan kepada lebih dari 5.800 debitur hanya dalam satu tahun.

Produk ini menjadi terobosan digital dengan proses kredit tanpa interaksi fisik dan waktu persetujuan yang lebih optimal.

Ke depan, cakupan layanan akan diperluas untuk pengajuan kredit baru.

Sebagai entitas pengendali grup, Bank bjb memperkuat sinergi dengan tiga bank anak dan dua lembaga keuangan non-bank untuk membuka ruang pertumbuhan baru bagi peningkatan kinerja.

“Ke depan, sinergi antar entitas akan terus diperkuat melalui kolaborasi produk dan skema sharing fee untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas grup secara berkelanjutan,” tutur dia.

Yusuf mengatakan, pihaknya juga fokus terhadap prinsip keberlanjutan.

Hingga September 2025, portofolio pembiayaan hijau mencapai Rp 15,2 triliun, dengan fokus pada sektor lingkungan, UMKM hijau, dan transportasi rendah emisi.

Bank bjb menerbitkan Sustainable Bond senilai Rp 1 triliun untuk memperkuat pendanaan hijau dan mendukung agenda ekonomi berkelanjutan nasional.

Arah kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia juga memberikan momentum positif bagi Bank bjb untuk memperkuat daya saing dan profitabilitas bisnis.

Salah satu langkah utama yang ditempuh Bank bjb adalah efisiensi biaya dana, di mana dampaknya akan tecermin pada kuartal IV 2025 dan optimal pada kinerja penuh tahun 2026.

“Kami terus mendorong penghimpunan dana ritel dan kerja sama pengelolaan payroll untuk memperkuat struktur pendanaan yang efisien dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Selain ekspansi pada kredit konsumer yang merupakan captive market Bank bjb, Bank bjb pun akan tumbuh dengan fokus pada rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah.

https://money.kompas.com/read/2025/10/30/104100826/bank-bjb-bjbr-catat-laba-rp-1-37-triliun

Terkini Lainnya

Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke