Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wujudkan Pemerataan Energi, PLN dan Kementerian ESDM Nyalakan Harapan Warga Prasejahtera di Minahasa

KOMPAS.com – Upaya mewujudkan pemerataan akses energi terus dilakukan pemerintah. Melalui kolaborasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ratusan keluarga prasejahtera di Kabupaten Minahasa kini dapat menikmati listrik secara mandiri untuk pertama kalinya.

Sebanyak 112 keluarga di Desa Winebetan, Kecamatan Langowan Selatan, Minahasa, menerima Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diserahkan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus, dan Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo pada Rabu (29/10/2025).

Program tersebut menjadi bagian dari inisiatif strategis “Merdeka dari Kegelapan” yang menyasar masyarakat prasejahtera di seluruh pelosok Indonesia.

Salah satu penerima manfaat, Jolly Walangitan (59), tak kuasa menahan haru. Selama ini, ia dan keluarganya hanya bergantung pada sambungan listrik dari tetangga untuk menyalakan satu-dua lampu kecil di malam hari.

“Sekarang kami sudah punya listrik sendiri secara gratis. Kami bisa menikmati penerangan tanpa bergantung lagi pada orang lain. Terima kasih kepada pemerintah, Bapak Presiden Prabowo Subianto, Menteri ESDM, dan PLN atas bantuan ini,” ujar Jolly dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (31/10/2025).

Ia berharap, keberkahan serupa juga dirasakan oleh masyarakat lain di berbagai daerah yang belum memiliki akses listrik mandiri.

Dirut PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN untuk terus mendukung penuh pemerataan akses energi.

Menurutnya, BPBL menjadi solusi konkret bagi masyarakat prasejahtera yang belum mampu melakukan pasang baru meski jaringan listrik sudah tersedia.

“Bapak Presiden Prabowo dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sudah menegaskan agar tidak ada lagi rakyat yang hidup dalam kegelapan. PLN siap all out memastikan seluruh warga menikmati listrik sebagai hak dasar,” kata Darmawan.

Ia menambahkan, kehadiran listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi fondasi bagi pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami pastikan seluruh proses penyaluran BPBL berjalan cepat, aman, dan tepat sasaran,” tutur Darmawan.

Secara nasional, program BPBL telah menjangkau lebih dari 135.000 rumah tangga hingga September 2025, dari target 215.000 rumah tangga pada akhir tahun.

Rasio elektrifikasi Indonesia kini mencapai 98,53 persen, meninggalkan hanya sekitar 1,47 persen wilayah tanpa listrik—terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang menjadi fokus pemerintah.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, program BPBL merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk menciptakan keadilan energi di seluruh Tanah Air.

Ia menargetkan seluruh desa dan kelurahan di Indonesia sudah menikmati listrik paling lambat pada 2030.

“Tidak boleh lagi kita biarkan anak-anak kita, masa depan bangsa, hidup tanpa fasilitas yang layak. Mereka harus bisa sekolah dengan baik, mendapat layanan kesehatan yang memadai, dan memiliki kesempatan ekonomi yang lebih baik. Begitu juga para nelayan, harus dapat bekerja dengan hasil yang terjaga dan bernilai tinggi,” ujar Bahlil.

Ia juga meminta kepada jajaran Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik), serta PLN agar memprioritaskan pembangunan listrik di wilayah 3T.

Bahlil menegaskan bahwa anggaran telah tersedia dan daerah-daerah 3T harus diselesaikan terlebih dahulu.

https://money.kompas.com/read/2025/10/31/171953726/wujudkan-pemerataan-energi-pln-dan-kementerian-esdm-nyalakan-harapan-warga

Terkini Lainnya

Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Bagikan artikel ini melalui
Oke