JAKARTA, KOMPAS.com - Berinvestasi di pasar saham kerap kali bagaikan naik rollercoaster.
Khususnya bagi investor pemula, sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan di tengah kondisi pasar yang bergejolak.
Itulah sebabnya pendiri Berkshire Hathaway, legenda investasi, dan salah satu orang terkaya di dunia Warren Buffett, umumnya berpegang teguh pada pedoman investasi yang lugas.
Nah, apa tips investasi Buffett saat pasar saham bergejolak?
"Aturan sederhana mengatur pembelian saya: Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut," tulis Buffett dalam sebuah opini untuk New York Times pada tahun 2008, di tengah gejolak krisis keuangan global, dikutip dari CNBC, Minggu (2/11/2025).
Opini tersebut menjelaskan mengapa ia terus membeli saham AS selama masa resesi.
Manfaatkan rasa takut untuk membangun kekayaan
Bagi Buffett, berinvestasi adalah permainan jangka panjang, yang dimainkan selama beberapa dekade.
Jika Anda memiliki tujuan keuangan yang masih jauh, mengikuti filosofinya sangatlah mudah.
Ketika ketakutan investor lain mendorong harga saham turun, teruslah berinvestasi dalam portofolio yang terdiversifikasi secara luas dengan harga terjangkau.
Secara historis, strategi investasi Buffett berhasil berkat tren kenaikan jangka panjang bisnis-bisnis AS. Kekuatan yang mendorong pasar turun, tegasnya pada tahun 2008, seringkali bersifat sementara.
"Kekhawatiran mengenai kemakmuran jangka panjang banyak perusahaan yang sehat di negara ini tidak masuk akal," tulisnya.
"Bisnis-bisnis ini memang akan mengalami penurunan pendapatan, seperti yang selalu terjadi. Namun, sebagian besar perusahaan besar akan mencetak rekor laba baru 5, 10, dan 20 tahun mendatang," imbuh dia.
Pada titik terendah pasar saham bearish tahun 2007 hingga 2009, indeks saham S&P 500 telah mengalami kerugian lebih dari 50 persen. Investor panik dan menjual saham mereka karena takut keadaan akan semakin buruk.
Jadi, Buffett menjadi serakah dan mengalihkan portofolio investasi pribadinya yang didominasi obligasi ke saham-saham AS.
Benar saja, seiring waktu, bisnis-bisnis AS kembali menguntungkan, dan saham-saham naik ke level tertinggi baru.
Yang jelas, investor belum panik. Namun, jika keadaan memburuk, mereka yang mengikuti strategi Buffett akan terus membeli saham secara konsisten, meskipun berita utama mulai memburuk
Lagipula, investor pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya, dan akhirnya makmur.
"Dalam jangka panjang, berita pasar saham akan baik," tulis Buffett pada tahun 2008.
"Pada abad ke-20, Amerika Serikat mengalami dua perang dunia dan konflik militer traumatis dan mahal lainnya: Depresi Besar, sekitar selusin resesi dan kepanikan keuangan, guncangan harga minyak, epidemi flu; dan pengunduran diri presiden yang dipermalukan. Namun, (indeks) Dow Jones naik dari 66 menjadi 11.497," jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2025/11/02/110242426/simak-tips-investasi-warren-buffett-saat-pasar-saham-bergejolak