JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyakini pembentukan Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan menggairahkan industri logistik.
Ketua Umum ALFI Akbar Djohan mengatakan, program yang dimiliki Danantara akan mendukung kemandirian energi dan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas.
Oleh karena itu dia berharap kehadiran Danantara dapat menjadi solusi alternatif pembiayaan bagi sektor infrastruktur nasional, termasuk logistik.
Baca juga: Jejak Tony Blair, dari Konsultan IKN, Kini Dewas Danantara
Ilustrasi logistik, industri logistik. "Kami menyambut baik peluncuran Danantara. Ini adalah terobosan yang sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Akbar dalam siaran persnya, Selasa (25/2/2025)
Akbar menjelaskan, Danantara memiliki potensi besar untuk mendukung sektor infrastruktur Indonesia melalui beberapa hal.
Danantara dapat menjadi sumber pembiayaan alternatif bagi proyek-proyek infrastruktur, terutama proyek-proyek yang tidak dapat dibiayai perbankan.
Dia berharap Danantara dapat menarik investasi dari dalam dan luar negeri untuk sektor infrastruktur Indonesia. Dengan adanya sumber pembiayaan yang lebih beragam, ucap Akbar, pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dipercepat.
Baca juga: Rosan Blak-blakan Nasib Kementerian BUMN usai Danantara Terbentuk
Akbar memaparkan, dengan dukungan penuh dari ALFI, sektor logistik Indonesia siap mendukung jalannya investasi strategis nasional yang telah direncanakan oleh pemerintah, yang tentunya akan memperkuat rantai pasok (supply chain) serta mendorong kemajuan sektor-sektor utama lainnya.
Sementara itu, Ketua ALFI Institute Yukki Nugrahawan Hanafi, mengemukakan, Program Danantara berpotensi menggairahkan sektor logistik nasional dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
Yukki menilai program ini sangat relevan dengan aktivitas logistik Indonesia, lantaran investasi dan program pengembangan strategis tersebut secara inheren memiliki aktivitas logistik di dalamnya, baik saat persiapan, ekplorasi, produksi, maupun saat pendistribusian hasilnya.