JAKARTA,KOMPAS.com - Harga beras medium, premium, dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) secara nasional tercatat naik pada Senin (9/6/2025).
Bahkan, lonjakan harga beras tersebut melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Kenaikan harga beras nasional terjadi di tengah pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog yang melimpah atau menyentuh 4 juta ton hingga awal Juni 2025.
Baca juga: Bansos Beras Disalurkan Juni-Juli 2025, Tiap Keluarga Dapat 20 Kg
Pantauan Kompas.com lewat Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 10.48 WIB hari ini, rata-rata harga beras medium nasional dipatok Rp13.841 per kilogram (kg), naik 10,73 persen dari HET (Rp12.500 per kg).
Secara wilayah, harga beras medium di Zona 1 dibanderol Rp 13.423 per kilogram atau melebihi 7,38 persen dari HET, yakni Rp 12.500 per kg.
Adapun wilayah Zona 1 terdiri dari Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sulawesi.
Di Zona 2, harga beras medium sebesar Rp14.138 naik 7,92 persen dari HET, yaitu Rp13.100 per kg. Zona ini terdiri dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung lalu Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan.
Baca juga: Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Pada zona 3, harga beras medium per kilogram dibanderol Rp 15.534 per kg, lebih tinggi 15,07 persen dari HET, Rp13.500 per kg. Wilayah ini meliputi Maluku dan Papua.
Untuk beras premium, harga rata-rata nasional ada di posisi Rp 15.712 per kg, naik 5,45 persen dari HET (Rp 14.900 per kg).
Untuk Zona 1, harga beras premium dibanderol Rp 15.042 per kg, naik 0,95 persen dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 14.900.