Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Saham J Resources Asia Pasifik (PSAB) di Tengah Kenaikan Harga Emas

Kompas.com - 09/06/2025, 12:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham emiten tambang emas PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melonjak dalam beberapa waktu belakangan.

Pada pekan lalu saja, saham PSAB telah naik 65,06 persen atau dari level Rp 312 ke level Rp 515.

Pergerakan saham PSAB lebih signifikan lagi ketika dilihat dalam sebulan terakhir yang mencapai 75,17 persen dalam sebulan terakhir. Adapun, sepanjang tahun saham PSAB menguat 120,09 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 9 Juni, Masih Stagnan di Rp 1,9 Juta per Gram

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menjelaskan, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) merupakan perusahaan tambang emas murni (pure-play), sehingga sangat sensitif terhadap pergerakan harga emas.

"Di masa lalu, ketika harga emas naik, harga saham PSAB cenderung ikut naik," kata dia dalam sebuah riset tertulis, dikutip Senin (9/6/2025).

Ia menambahkan, kenaikan harga emas ini terutama disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan global dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral.

Ketika ketidakpastian global meningkat, terutama akibat ketegangan antara negara-negara besar, investor dan pemerintah beralih ke emas sebagai aset lindung nilai.

Baca juga: Harga Emas Sepekan 2-8 Juni 2025 Turun Tipis, Masih di Bawah Rp 2 Juta Per Gram

Bank sentral, khususnya, secara konsisten membeli emas dalam jumlah besar, yaitu sekitar 80 ton per bulan, yang turut mendorong lonjakan harga emas.

Di sisi lain, PSAB saat ini sedang mengembangkan proyek andalan yang disebut Proyek Tambang Emas Doup, yang terletak di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

"Proyek ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi emas dan kinerja keuangan PSAB secara signifikan," imbuh dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau