Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Kripto Global Pantau Konflik Israel-Iran

Kompas.com - 13/06/2025, 19:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bitcoin turun ke level di bawah 105.000 dollar AS di tengah memanasnya ketegangan geopolitik dan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif dan spot.

Kondisi ini memberikan tekanan negatif yang luas bagi pasar kripto.

Penurunan harga bitcoin terjadi saat serangan Israel terhadap Iran tengah menjadi pusat perhatian, mendorong para investor lebih memilih untuk mencari instrumen yang lebih aman dan menjauh dari risiko.

Baca juga: Konflik Israel-Iran Bikin Pasar Kripto Waspada, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Mata uang kripto paling mahal di dunia.UNSPLASH/TRAXER Mata uang kripto paling mahal di dunia.

Berdasarkan data Coinglass, likuidasi mencapai 1,148 juta dollar AS saat berita ini ditulis. Volume perdagangan bitcoin mencapai 369 miliar dollar AS, sementara total kapitalisasi pasar kripto turun 3,38 persen.

Harga ethereum (ETH) turun 9,5 persen, XRP turun 5,71 persen, dan Solana (SOL) turun 10,16 persen

Penurunan tersebut memberi sinyal lebih hati-hati bagi pasar, apalagi saat pergerakan saat ini tampak mirip dengan yang terjadi pada Januari 2025.

Vice President Indodax Antony Kusuma, mengatakan, ini memang proses yang normal dan masih sehat di tengah uptrend yang tengah terjadi.

Baca juga: Modus Jual Beli Akun Kripto Marak di Medsos, Pengguna Terancam Rugi Ganda

"Investor tengah melakukan proses pengambilan reposition, sambil menunggu momentum yang lebih matang untuk melangkah lebih jauh,” ujar Antony dalam siaran pers, Jumat (13/6/2025).

Antony juga melihat proses likuidasi massal saat ini bukan sebuah sinyal negatif yang harus ditakuti, tapi justru sebuah pembersihan leverage yang memang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas pasar.

"Ini seperti proses detoksifikasi. Pasar tengah membersihkan posisi yang dianggap overleveraged sehingga nantinya pergerakan lebih sehat dan lebih matang saat terjadi rebound,” katanya.

Antony menekankan, investor yang mampu menjaga visi jangka panjang dan mampu melakukan pembelian saat terjadi kepanikan justru dapat memperoleh peluang yang lebih besar.

 

Baca juga: Ancaman Tarif Baru Trump Bikin Pasar Kripto dan Saham AS Waspada

Ilustrasi mata uang kripto, aset kripto.UNSPLASH/TRAXER Ilustrasi mata uang kripto, aset kripto.

“Ketidakpastian memang selalu menjadi tantangan, tapi juga peluang, jika kita mampu belajar dan menjaga mental yang matang saat terjadi gejolak di pasar,” ujar Antony.

Proses likuidasi juga terjadi seiring proses adopsi yang terus meluas dan perbaikan aspek teknologi yang tengah terjadi di ekosistem kripto.

Selain tekanan dari likuidasi dan pola pergerakan yang serupa, Bitcoin juga tengah terhimpit oleh kondisi makroekonomi, yaitu peluang penurunan suku bunga The Fed yang kian menipis.

The FedWatch tool mencatat bahwa probabilitas untuk terjadi penurunan suku bunga saat pertemuan FOMC 18 Juni 2025 mencapai nol persen.

Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh 110.000 Dollar AS, Transaksi Kripto Domestik Naik

Investor tengah meletakkan probabilitas lebih besar (99,8 persen) bahwa The Fed akan menahan tingkat bunga saat pertemuan tersebut.

Selain Fed dan inflasi, investor juga tengah mencermati rilis data Producer Price Index (PPI) AS. Indeks harga konsumen (CPI) AS tercatat 2,4 persen. Rilis data PPI tersebut juga berpotensi menambah tekanan negatif bagi pergerakan Bitcoin.

Antony juga mengimbau investor untuk belajar lebih mandiri, melakukan riset, dan memahami instrumen yang dibelinya, bukan hanya berdasarkan rumor atau pergerakan sesaat.

"Ini saatnya melakukan due diligence, mencari peluang yang sesuai dengan visi dan toleransi risiko masing-masing, sehingga dapat mencapai tujuan investasi yang lebih matang dan maksimal,” tegasnya.

Baca juga: Indonesia Peringkat 3 Adopsi Kripto Dunia, Ungguli AS

Platform yang dapat dipercaya juga penting. Indodax, kata Antony, selalu menjaga keamanan dan transparansi demi melindungi dana nasabah.

“Kami juga terus melakukan edukasi dan menyediakan informasi terkini mengenai pergerakan pasar dan teknologi blockchain, sehingga nasabah lebih matang saat mengambil keputusan investasi,” tambahnya.

Antony juga menekankan bahwa penurunan saat ini bukan sebuah kiamat, tapi sebuah proses penting yang harus dilalui sebelum momentum positif selanjutnya tiba.

 

"Ini adalah proses yang harus dibarengi dengan kesabaran, kedewasaan, dan visi jangka panjang. Dengan memahami apa yang terjadi dan belajar darinya, para investor dapat lebih siap dan lebih unggul di tengah tantangan yang tengah terjadi di pasar kripto saat ini," tuturnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Cerita Purbaya Yudhi Sadewa, Kaget Saat Diminta Prabowo Gantikan Sri Mulyani
Keuangan
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Jejak Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pilihan Prabowo
Ekbis
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ini Tugas Paling Penting Menkeu Purbaya Sadewa Menurut Bos Kadin
Ekbis
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
IHSG Hari Ini Anjlok 1,28 Persen, Saham Perbankan Besar Rontok
Cuan
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya 'Shock' Sementara
IHSG Merosot Usai Reshuffle Kabinet, Pasar Dinilai Hanya "Shock" Sementara
Ekbis
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Profil Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani
Ekbis
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Profil Mukhtarudin, Loyalis Golkar dan Anggota DPR RI 3 Periode yang Jadi Menteri P2MI
Ekbis
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Menteri, Efek Sri Mulyani?
Cuan
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Pakai Face Recognition Boarding Gate, KAI Hemat 18.697 Rol Kertas Tiket
Industri
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Bos LPS yang Gantikan Sri Mulyani
Ekbis
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Ekbis
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Profil Ferry Juliantono Menkop Pengganti Budi Arie: dari Aktivis Jadi Menteri
Karier
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Kabinet, Rupiah Menguat
IHSG Merosot 1,28 Persen di Tengah Reshuffle Kabinet, Rupiah Menguat
Cuan
Sah, Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan
Sah, Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan
Ekbis
Perkuat Kopdes Merah Putih,  Budi Arie Usul Tambahan Anggaran Rp 7,8 Triliun
Perkuat Kopdes Merah Putih, Budi Arie Usul Tambahan Anggaran Rp 7,8 Triliun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau