JAKARTA, KOMPAS.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) memberikan apresiasi atas pendanaan asing sebesar 10 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 162 triliun kepada BPI Danantara.
Langkah ini dinilai sebagai momentum penting bagi penguatan posisi Indonesia sebagai tujuan investasi global dan bukti bahwa transformasi kelembagaan di sektor BUMN mulai menunjukkan hasil nyata.
Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Buchari menyebut pencapaian tersebut bukan hanya sukses finansial, tetapi juga mencerminkan kepercayaan internasional terhadap arah baru pengelolaan aset negara.
Baca juga: CIO Danantara Ingin Semua BUMN Berada di Bawah Satu Komando
Akbar Himawan Buchari merupakan lulusan dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).“Ini adalah sinyal positif bahwa Indonesia telah memasuki babak baru dalam mengelola keuangan dan aset strategis dengan pendekatan modern dan transparan. Kami di HIPMI sangat mengapresiasi inisiatif Danantara dan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem investasi yang lebih kredibel,” ujar Akbar dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).
Akbar menjelaskan, HIPMI siap mendukung dan mengawal ekosistem investasi nasional agar makin terbuka bagi partisipasi sektor swasta dan generasi muda.
Ia mengajak seluruh pengusaha muda untuk melihat momentum ini sebagai peluang emas dalam membangun sinergi dengan institusi negara yang sedang bertransformasi menuju tata kelola kelas dunia.
Senada dengan itu, Ketua BPP HIPMI Bidang Sinergitas BUMN, Danantara, dan BUMD, Anthony Leong, menilai pendanaan jumbo dari perbankan asing adalah validasi konkret atas keseriusan Indonesia dalam memperbaiki institusi ekonominya.
Baca juga: Sri Mulyani Andalkan Danantara untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
“Ini bukan sekadar transaksi keuangan, tapi bentuk nyata kepercayaan global terhadap kredibilitas Danantara dan masa depan ekonomi Indonesia,” ujar Anthony.