Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buyback Jadi Sinyal Positif untuk GOTO, Ini Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 29/07/2025, 20:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) melakukan buyback atau pembelian kembali saham senilai Rp 3,3 triliun atau 200 juta dollar AS usai mengantongi restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 18 Juni 2025 lalu.

Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, program buyback berpotensi memperkuat sentimen pasar terhadap GOTO dengan menunjukkan komitmen manajemen terhadap nilai pemegang saham.

“Secara teknikal, buyback dapat menurunkan jumlah saham beredar, yang membantu mendongkrak laba per saham,” katanya kepada Kontan, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Soal Merger dengan GoTo, Grab Tegaskan Belum Ada Pembicaraan

Ilustrasi logo GOTO. SHUTTERSTOCK/WIRESTOCK CREATORS Ilustrasi logo GOTO.

Aksi ini juga bisa meningkatkan likuiditas jangka pendek dan menstabilkan harga di tengah volatilitas.

Namun demikian, Azis mencermati dampak buyback terhadap kinerja keuangan diperkirakan terbatas. Mengingat, GOTO masih memiliki kas yang cukup untuk mendanai program ini tanpa mengganggu operasional.

Research Analyst Deutsche Bank, Peter Milliken memaparkan, nilai buyback saham GOTO tersebut mewakili 7 persen dari saham publik (free float) berdasarkan harga penutupan terakhir, serta setara dengan rata-rata transaksi selama 14 hari.

Tak hanya itu, GOTO juga mengalokasikan Rp 32,2 miliar dari saham hasil buyback tahun 2024. Ini ditujukan sebagai insentif untuk program kepemilikan saham karyawan dan manajemen (E/MSOP) selama tiga tahun ke depan.

Baca juga: Dua Mantan Direktur Diperiksa Kejagung, Manajemen GOTO Buka Suara

“Langkah-langkah ini jadi sinyal positif bagi pengembalian nilai kepada pemegang saham dan tata kelola internal,” kata Peter dalam riset 19 Juni 2025.

Halaman:


Terkini Lainnya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
BPJS Ketenagakerjaan Buka Rekrutmen, Cek Syarat dan Posisinya
Karier
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Wujudkan Swasembada Pangan, Harfia Gelar Temu Tani dan Pelatihan Traktor HTR-855 di Palangkaraya
Ekbis
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Gandeng Naoyoshi, Lovina Beach Brewery (STRK) Bakal Masuk ke Pasar Jepang
Ekbis
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
70 Persen Alkes Masih Impor, Indonesia Genjot Produksi Dalam Negeri
Ekbis
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Wamendag Sebut Implementasi Perjanjian IC-CEPA Bikin Nilai Perdagangan dengan Cille Naik
Ekbis
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Sarana Menara Nusantara (TOWR) Bongkar Strategi Genjot Pendapatan
Industri
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
RI Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi: Bisa Dipakai Bayi, Harga Mulai Rp 300 Juta
Industri
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekspor China ke AS Anjlok 33 Persen, Pertumbuhan Perdagangan Melambat
Ekbis
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Jangan Tertipu! OJK Tegaskan Pemutihan Pinjaman Online Hoaks
Ekbis
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Tekan Impor, RI Kini Produksi Ventilator dan Mesin Anestesi Sendiri
Industri
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Ternyata Ini 6 Penyebab Gen Z dan Milenial Sulit Menabung Menurut Pakar
Keuangan
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Kata KCI Soal KRL Sempat Tertahan di Stasiun Jatinegara dan Manggarai pada Minggu Malam
Ekbis
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Prediksi Harga iPhone 17 Pro Max, Air, dan Seri Lainnya
Belanja
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Mengoreksi Budidaya, Menopang Ekstensifikasi, Mengejar Swasembada Gula
Ekbis
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Pertumbuhan Ekonomi Jepang 2,2 Persen, tapi Ekspor Turun
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau