Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Alat Berat dan Emas Jaga Kinerja United Tractors (UNTR), Pendapatan Semester I-2025 Tembus Rp 68,5 Triliun

Kompas.com - 31/07/2025, 07:39 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – PT United Tractors Tbk (kode saham UNTR) mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp 68,5 triliun pada semester I 2025, naik 6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bersih perusahaan turun 15 persen menjadi Rp 8,1 triliun akibat tekanan cuaca dan penurunan harga batu bara.

“Penurunan laba disebabkan oleh cuaca ekstrem yang berdampak pada segmen kontraktor penambangan, serta harga jual batu bara yang lebih rendah,” kata manajemen United Tractors dalam keterangan tertulis, Rabu (30/6/2025).

Meski demikian, pertumbuhan di lini mesin konstruksi dan pertambangan emas memberikan kompensasi terhadap pelemahan di lini lainnya.

Baca juga: Hijau Tak Sekadar Seremonial, United Tractors (UNTR) Tanam 1.000 Pohon di IPB

Mesin konstruksi tumbuh 34 persen

Segmen mesin konstruksi mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 34 persen menjadi Rp 20,9 triliun, didorong penjualan alat berat Komatsu yang naik 27 persen menjadi 2.728 unit. Scania dan UD Trucks juga mencatatkan pertumbuhan masing-masing menjadi 282 unit dan 109 unit.

Penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan naik 2 persen menjadi Rp 5,5 triliun. Komatsu tetap menjadi pemimpin pasar alat berat dengan pangsa pasar 26 persen, berdasarkan riset internal perusahaan.

Baca juga: Inisiatif Sosial United Tractors dan PTAR Diakui, Ada Apa di Baliknya?

Tambang emas naik 60 persen

Usaha pertambangan emas Perseroan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR).

Segmen pertambangan emas dan mineral lainnya mencatatkan lonjakan pendapatan 60 persen menjadi Rp 7 triliun. Kontributor utamanya adalah tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan dan tambang emas di Sumbawa.

Penjualan setara emas mencapai 125 ribu ons, naik 14 persen dibanding semester I 2024. Tambang Martabe menyumbang 119 ribu ons, sementara tambang di Sumbawa sebesar 6 ribu ons.

Baca juga: United Tractors Buktikan Pentingnya SDM untuk Keberlanjutan Bisnis

Kontraktor tambang tertekan hujan

Pendapatan dari kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) turun 7 persen menjadi Rp 26,1 triliun. Volume pemindahan tanah tercatat turun 9 persen menjadi 533 juta bcm, dan volume produksi batu bara klien turun 2 persen menjadi 68 juta ton.

“Curah hujan tinggi pada lima bulan pertama 2025 berdampak signifikan terhadap operasional kontraktor tambang,” kata manajemen.

Baca juga: UNTR Bidik Targetkan Penjualan Emas Tembus 235.000 Ounce

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau