JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto Ethereum anjlok di awal pekan setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa akhir pekan lalu.
Data Coin Metrics menunjukkan, harga aset kripto terbesar kedua tersebut turun 5 persen pada Senin (25/8/2025) menjadi 4.588,85 dollar AS.
Harga tersebut setara Rp 74,56 juta dengan asumsi kurs Rp 16.254,24 per dollar AS.
Baca juga: Harga Kripto Ethereum (ETH) Sempat Tembus Rp 80 Juta, Apa Faktor Penopangnya?
Pada hari Minggu, harga Ethereum sempat naik ke rekor baru 4.954,81 dollar AS, setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat untuk pertama kalinya sejak 2021.
Di sisi lain, Bitcoin terakhir kali turun lebih dari 1 persen di 111.501,74 dollar AS.
Selama akhir pekan, nilainya turun ke 110.779,01 dollar AS, level terendah sejak 10 Juli.
Terakhir kali diperdagangkan, Bitcoin turun hampir 2 persen di sekitar 112.000 dollar AS.
Aset kripto andalan ini mencapai rekor terbarunya di 124.496 dollar AS pada 13 Agustus.
Kedua koin tersebut telah turun dari tren penguatan harga sejak Jumat, ketika kripto meroket di pasar yang lebih luas setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga yang akan datang dan investor kembali ke mode risk-on.
Data CoinGlass menunjukkan, hal itu memicu penjualan paksa lebih dari 245 juta dollar AS posisi long ETH dan sekitar 175 juta dollar AS posisi long Bitcoin dalam 24 jam terakhir.
Ethereum telah memimpin pasar kripto selama beberapa minggu berkat kebijakan yang lebih baik, lonjakan minat terhadap stablecoin, dan pembelian massal oleh sekelompok baru akumulator ether korporat.
Pada hari Sabtu, Bitmine Immersion Technologies, perusahaan perbendaharaan Ethereum yang diketuai oleh analis Wall Street Tom Lee, membeli ETH senilai 45 juta dollar AS.
Pergeseran kepemimpinan itu telah membantu mempertahankan ETH, yang telah bertahan di level 4.000 dollar AS bulan ini setelah gagal menguji tanda resistensi beberapa kali sejak 2021.
Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh 122.000 Dollar AS, Ethereum Intip Rekor Tertinggi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini