JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menyalurkan 43.665 ton beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) ke 4.320 kecamatan di 38 provinsi.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan penyaluran itu bagian dari operasi pasar lewat program Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Beras SPHP yang disalurkan dijual dengan harga Rp 60.000 untuk kemasan 5 kilogram. Penyaluran beras SPHP menjangkau 4.320 titik kecamatan di 38 provinsi,” kata Amran saat peluncuran GPM di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Baca juga: Zulhas Mau Naikkan Target Penyaluran Beras SPHP Jadi 30.000 Ton Sehari
Ia menambahkan distribusi juga diperkuat melalui kerja sama lintas sektor. Ada 414 titik bersama Polri, 449 titik bersama TNI, 129 titik melalui jaringan BUMN, dan 415 titik distribusi lainnya.
GPM merupakan bagian dari penyaluran beras SPHP yang ditargetkan mencapai 1,3 juta ton sepanjang Juli-Desember 2025.
Menurut Amran, program ini dilakukan untuk menstabilkan harga beras yang sebelumnya bergejolak.
“Kami ingin membangun ekosistem pangan yang sehat yang selama ini terjadi anomali di mana-mana. Gerakan pangan murah ini merupakan upaya nyata untuk menjaga stabilisasi pangan khususnya beras agar terjangkau dan dapat diakses masyarakat dengan harga yang baik,” ujarnya.
Baca juga: Stok Beras Bulog 3,9 Juta Ton Hingga Agustus, SPHP Baru Tersalur 5,35 Persen
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi program stabilisasi harga pangan. Menurutnya, hasilnya sudah terlihat.
“Data 4 minggu lalu menunjukkan terdapat kenaikan harga beras di 233 kabupaten/kota. Kemudian per Senin kemarin saat rapat inflasi, itu kenaikan turun menjadi 200 daerah. Artinya gerakan stabilitas harga pangan murah menggunakan stok Bulog cara yang sudah paling tepat,” jelas Tito.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini