JAKARTA, KOMPAS.com - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21,4 persen terhadap skenario business as usual atau setara 6,6 juta ton CO2e pada 2030.
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin mengatakan, target tersebut dikejar bersama seluruh anggota holding dengan menjalankan strategi dekarbonisasi di berbagai lini operasional, sejalan dengan upaya menciptakan industri pertambangan yang berkelanjutan.
“Bagi MIND ID, keberlanjutan bukan sekadar tambahan, melainkan wujud nyata semangat Mining for Indonesia and the World. Komitmen ini diwujudkan dalam upaya menekan emisi sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Profil Firman Santyabudi, Anak Wapres Try Sutrisno yang Kini Jadi Direktur MIND ID
Ia menuturkan, untuk mencapai target tersebut, empat skenario utama telah disusun dan mulai dijalankan yakni konversi bahan bakar rendah karbon, efisiensi operasi, peningkatan penggunaan energi terbarukan dan pemanfaatan renewable energy certificate.
Beberapa langkah dekarbonisasi yang telah terealisasi dalam konversi bahan bakar rendah karbon adalah, melalui penggunaan B35 di peralatan tambang PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang berhasil menurunkan emisi sekitar 13 ribu ton CO2e pada 2024.
Selanjutnya, efisiensi operasional dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui penggunaan bucket wheel excavator bertenaga listrik pada fasilitas coal handling di Tanjung Enim yang menurunkan emisi sekitar 5.200 ton CO2e.
Baca juga: MIND ID Rombak Direksi dan Komisaris, Putra Try Sutrisno Jadi Direktur Manajemen Risiko
Penggunaan energi bersih juga diperkuatt. Lebih dari 99 persen energi yang digunakan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) saat ini bersumber dari energi terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan.
PT Timah Industri juga telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap berkapasitas 300 kilowatt peak yang menurunkan emisi sekitar 300 ton CO2e per tahun.
Menurut Maroef, saat ini MIND ID tengah mengkaji pemanfaatan carbon offset, carbon trading, serta penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bagian dari inisiatif jangka panjang dalam strategi dekarbonisasi.
“Kami yakin masih banyak ruang bagi MIND ID untuk memberikan kontribusi lebih besar. Melalui dekarbonisasi, MIND ID ingin memberi kontribusi nyata pada pencapaian target iklim nasional dan menjawab ekspektasi global terhadap mineral hijau Indonesia,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang