KOMPAS.com - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) meriah dua penghargaan Platinum pada ajang Asian Impact Awards 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (18/9/2025).
HKI memperoleh penghargaan pada kategori Excellence in Transportation and Infrastructure CSR melalui program Pembangunan Ulang Jembatan Gantung Durian Sakok.
Lalu HKI juga mendapatkan penghargaan pada kategori Excellence in Disaster Resilience and Recovery melalui program Inovasi Sistem Terpadu Pemulihan Infrastruktur Cepat dan Berkelanjutan di Lembah Anai.
Penghargaan ini diterima oleh Philadelphia H.H.P selaku Sekretaris Perusahaan dan Anas Firmanto selaku Kepala Departemen QHSSE HKI.
Dalam siaran persnya, Rabu (1/10/2025), Direktur Utama HKI, Aji Prasetyanti mengatakan, HKI bersyukur atas penghargaan platinum yang dierima pada Asian Impact Awards 2025.
"Penghargaan Platinum yang diperoleh menunjukkan bahwa program ESG yang dijalankan HKI sudah sangat baik, memenuhi aspek berkelanjutan dan dapat direplikasi untuk situasi yang serupa di masa depan,” ujarnya.
Pembangunan ulang Jembatan Gantung Durian Sakok merupakan program Tanggung Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari HKI yang berkolaborasi dengan PT Hutama Karya (Persero).Untuk diketahui, Pembangunan Ulang Jembatan Gantung Durian Sakok merupakan program Tanggung Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari HKI yang berkolaborasi dengan PT Hutama Karya (Persero).
Pembangunan ulang Jembatan Gantung Durian Sakok merupakan upaya untuk menghadirkan kembali akses jembatan antara Nagari Tandikek dan Nagari Tandikek Utara, Padang Pariaman, yang sebelumnya sudah lapuk dan tidak dapat digunakan lagi.
Jika tidak melewat jembatan tersebut, masyarakat Nagari Tandikek harus memutar jalan desa untuk menuju sisi seberang yang dapat memakan waktu 1 (satu) jam.
Dengan dibangunnya kembali Jembatan Gantung Durian Sakok sepanjang 37 meter, HKI menghadirkan kembali kemudahan akses bagi warga untuk mengangkut hasil panen atau bepergian. Hal ini tentu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Adapun untuk kerusakan jalan di Lembah Anai yang terputus akibat banjir, HKI menerapkan serangkaian metode dan teknik rekayasa komprehensif untuk menangani masalah ini.
PT HKI menerapkan serangkaian metode dan teknik rekayasa komprehensif untuk memperbaiki kerusakan jalan di Lembah Anai, Padang, Sumatera Barat, yang terputus akibat banjir, Hal ini dilakukan HKI untuk memastikan pemulihan yang cepat dan pembangunan infrastruktur jalan di Lembah Anai yang tangguh.
Dalam proses konstruksi yang rentan terhadap banjir susulan dan longsoran, HKI mengintergrasikan sistem peringatan dini dan pemantauan kondisi lingkungan secara real time, yaitu landslide early warning system (LWES) dan automatic water level recorder-automatic weather station (AWLR-AWS).
Sensor dipasang di titik-titik rawan demi menjamin keselamatan bagi para pekerja, pengguna jalan, dan aset konstruksi dari potensi kerugian akibat bencana alam.
Dengan terbangunnya jalan ini, HKI berhasil menyambungkan kembali jalur utama Padang–Bukittinggi yang sebelumnya terputus. Pulihnya arus lalu lintas antar wilayah ini membuat distribusi barang dan mobilitas masyarakat di Sumatera Barat kembali, seperti sedia kala.