JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memastikan produksi katoda dan emas tetap sesuai target meski tambang Grasberg Block Cave (GBC) di Mimika, Papua Tengah, dilanda longsor.
Ia menjelaskan kegiatan pertambangan masih berlangsung sejak awal tahun hingga 8 September 2025. Hasil konsentrat yang diproduksi sebelum longsor tetap bisa diolah.
"Oh enggak dong (produksi tidak turun). Ini kan sudah berjalan sampai tanggal 8 September kan produksi kita masih sesuai dengan target. Jadi mulai 8 September itu kita berhenti produksi tapi masih ada konsentrat kan yang kemudian diproses, dijadikan katoda, dijadikan emas batangan, masih ada," kata Tony usai menghadiri Indonesia Green Mineral Investment Forum di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Baca juga: Kata Bos Freeport Soal Divestasi Saham 12 Persen untuk RI
Meski begitu, Tony mengakui total produksi emas dan katoda belum dihitung.
"Kita belum menghitung. Tapi kan kalau dilihat dari prosesnya ini sudah bulan ke-8 kan sudah (diperkirakan) kalau itu dua pertiga ya (hasil produksi dicapai)," ujarnya.
Longsor material terjadi di tambang bawah tanah GBC pada 8 September 2025. Tujuh pekerja menjadi korban. Dua ditemukan meninggal, sementara lima lainnya masih dicari.
Tony menegaskan produksi Freeport sejak 8 September sampai 2 Oktober 2025 masih terhenti. Perusahaan kini fokus menyelamatkan lima pekerja yang hilang.
Baca juga: Bos Freeport Ungkap Perkembangan Pencarian 5 Pekerja Terjebak Longsor
Sementara itu, Freeport-McMoRan Inc (FCX) memproyeksikan tambang GBC kembali beroperasi normal pada 2027. Produksi sempat terganggu karena insiden longsor.
Manajemen FCX menyebut operasi bertahap di tambang GBC ditargetkan dimulai pada semester I-2026.
“Tingkat operasi kembali ke kondisi sebelum insiden berpotensi tercapai pada tahun 2027,” ungkap perusahaan, Kamis (25/9/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang