Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Freeport Tegaskan Produksi Katoda dan Emas Tetap Sesuai Target Meski Ada Longsor

Kompas.com - 02/10/2025, 15:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memastikan produksi katoda dan emas tetap sesuai target meski tambang Grasberg Block Cave (GBC) di Mimika, Papua Tengah, dilanda longsor.

Ia menjelaskan kegiatan pertambangan masih berlangsung sejak awal tahun hingga 8 September 2025. Hasil konsentrat yang diproduksi sebelum longsor tetap bisa diolah.

"Oh enggak dong (produksi tidak turun). Ini kan sudah berjalan sampai tanggal 8 September kan produksi kita masih sesuai dengan target. Jadi mulai 8 September itu kita berhenti produksi tapi masih ada konsentrat kan yang kemudian diproses, dijadikan katoda, dijadikan emas batangan, masih ada," kata Tony usai menghadiri Indonesia Green Mineral Investment Forum di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Baca juga: Kata Bos Freeport Soal Divestasi Saham 12 Persen untuk RI

Meski begitu, Tony mengakui total produksi emas dan katoda belum dihitung.

"Kita belum menghitung. Tapi kan kalau dilihat dari prosesnya ini sudah bulan ke-8 kan sudah (diperkirakan) kalau itu dua pertiga ya (hasil produksi dicapai)," ujarnya.

Longsor material terjadi di tambang bawah tanah GBC pada 8 September 2025. Tujuh pekerja menjadi korban. Dua ditemukan meninggal, sementara lima lainnya masih dicari.

Tony menegaskan produksi Freeport sejak 8 September sampai 2 Oktober 2025 masih terhenti. Perusahaan kini fokus menyelamatkan lima pekerja yang hilang.

Baca juga: Bos Freeport Ungkap Perkembangan Pencarian 5 Pekerja Terjebak Longsor

Sementara itu, Freeport-McMoRan Inc (FCX) memproyeksikan tambang GBC kembali beroperasi normal pada 2027. Produksi sempat terganggu karena insiden longsor.

Manajemen FCX menyebut operasi bertahap di tambang GBC ditargetkan dimulai pada semester I-2026.

“Tingkat operasi kembali ke kondisi sebelum insiden berpotensi tercapai pada tahun 2027,” ungkap perusahaan, Kamis (25/9/2025).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau