Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Sudah Naik 57 Persen, Bertahan di Atas 4.100 Dollar AS

Kompas.com - 15/10/2025, 08:19 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Selasa (14/10/2025) waktu setempat. Logam mulia tersebut bertahan di level psikologis 4.100 dollar AS per ons.

Emas menguat didorong oleh ketegangan dagang Amerika Serikat (AS) dan China serta ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Reuters, pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (15/10/2025) pagi WIB, harga emas di pasar spot naik 0,9 persen ke posisi 4.145,85 dollar AS per ons, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di 4.179,48 dollar AS per ons pada awal sesi.

Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7 persen dengan ditutup di level 4.163,40 dollar AS per ons.

Baca juga: Harga Emas Dunia Tembus Rekor Baru 4.100 Dollar AS per Ons

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak sekitar 57 persen, dan tembus level psikologis 4.100 dollar AS per ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Senin.

Reli ini ditopang oleh sejumlah faktor, antara lain ketidakpastian geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga, pembelian emas oleh bank sentral, dan aliran dana ke ETF emas.

Analis dari Bank of America dan Société Générale memperkirakan harga emas bisa mencapai 5.000 dollar AS per ons pada 2026.

"Ketegangan dagang AS-China, penutupan sementara pemerintahan AS, dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed terus menopang reli emas,” ujar Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist Zaner Metals.

Baca juga: Penyebab Harga Emas Dunia Catat Rekor Lagi: Perang Dagang AS dan China

Menurut Grant, ancaman Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 100 persen pada barang-barang asal China, kebijakan balasan berupa biaya pelabuhan, dan tren dedolarisasi global menjadi faktor pendorong harga emas dalam jangka menengah.

Trump dan Presiden China Xi Jinping pun dijadwalkan di Korea Selatan pada akhir bulan ini.

Kini pasar saat memperkirakan peluang besar pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember.

Dalam kondisi suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil memang cenderung lebih menarik bagi investor.

Selain emas, harga perak juga mencetak rekor baru. Harga perak di pasar spot sempat menyentuh level 53,60 dollar AS per ons, sebelum turun 0,9 persen ke level 51,86 dollar AS per ons.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau