JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) melalui Tim Seleksi 1,4 GHz telah mengumumkan hasil lelang pita frekuensi radio untuk layanan Broadband Wireless Access (BWA) 2025.
Berdasarkan pengumuman resmi, PT Telemedia Komunikasi Pratama, anak perusahaan dari emiten yang terafiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge ditetapkan sebagai pemenang Region 1 dengan nilai penawaran Rp 403,76 miliar.
Region 1 mencakup Pulau Jawa, Papua, dan Maluku, yang secara kolektif menyumbang lebih dari 60 persen dari total penduduk Indonesia.
Kepadatan penduduk dan kematangan infrastruktur di Pulau Jawa menjadikan biaya penggelaran jaringan jauh lebih efisien.
Baca juga: Anak Usaha Solusi Sinergi Digital (WIFI) Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun, Oversubscribed
Infrastruktur penunjang seperti backbone fiber, tower infrastruktur, daya listrik, akses jalan, dan perizinan sudah terintegrasi dengan baik.
Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Yune Marketatmo, menyatakan region 1 mewakili lebih dari 60 persen populasi Indonesia, dan dengan backbone fiber kami yang sudah terhubung di Pulau Jawa, biaya investasi per pelanggan dapat ditekan secara signifikan.
"Ini adalah langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau di Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku dengan efisiensi maksimal,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan, Surge sudah memulai fase perencanaan teknis dan implementasi awal frekuensi 1,4 GHz untuk memaksimalkan cakupan dan kualitas layanan.
Fokus utama meliputi pengembangan layanan fixed wireless broadband dan konektivitas residensial berkecepatan tinggi.
Dengan efisiensi biaya dan skala pasar Region 1, Surge siap menjadi penggerak utama dalam mewujudkan akses digital berkecepatan tinggi dengan harga terjangkau yang merata di seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan, Surge juga mengajak dan merangkul seluruh pemain ISP lokal untuk berkolaborasi dalam memperluas jangkauan layanan internet terjangkau, dan akan mengumumkan skema kerja sama komersial secara terbuka dalam waktu dekat.
Baca juga: Perusahaan Hashim Djojohadikusumo Mau Caplok Tambang di Kanada Rp 7 Triliun
Kemenangan ini diproyeksikan memberikan kontribusi positif terhadap nilai perusahaan melalui optimalisasi aset spektrum strategis dan monetisasi infrastruktur fiber optik yang sudah ada.
Ia menjelaskan, dengan cakupan lebih dari 60 persen populasi nasional, pengelolaan efisien spektrum 1,4 GHz diharapkan meningkatkan margin EBITDA grup secara berkelanjutan.
"Efisiensi biaya per pelanggan dan arus kas positif lebih cepat memberikan pondasi keuangan yang lebih stabil untuk ekspansi nasional berikutnya," imbuh dia.
Surge melihat langkah ini sebagai investasi jangka panjang berisiko rendah dengan return tinggi, selaras dengan visi perusahaan untuk menjadi penyedia layanan broadband berbasis infrastruktur terpadu di Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang