Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Baru, Menembus 4.300 Dollar AS per Ounce

Kompas.com - 17/10/2025, 06:40 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi pada Kamis (16/10/2025) waktu New York, menembus level 4.300 dollar AS per ounce atau setara sekitar Rp 71,2 juta (kurs Rp 16.500 per dollar AS).

Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset aman (safe haven) di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 2,6 persen menjadi 4.316,99 dollar AS per ounce pada pukul 16.07 waktu setempat, setelah sempat menyentuh rekor 4.318,75 dollar AS per ounce. Sementara kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember 2025 ditutup naik 2,5 persen ke posisi 4.304,60 dollar AS per ounce.

Sejak awal tahun, harga emas telah menguat lebih dari 60 persen. Kenaikan ini dipicu oleh kombinasi faktor, mulai dari ketegangan geopolitik global, ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh bank sentral, pembelian besar-besaran oleh bank sentral dunia, hingga arus masuk dana ke produk reksa dana berbasis emas (ETF).

“Pergerakan harga emas ke depan akan sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan suku bunga menuju 2026 serta perkembangan hubungan Amerika Serikat dan China,” ujar analis MarketPulse dari OANDA, Zain Vawda, dikutip dari Reuters, Jumat (17/10/2025).

Baca juga: Harga Emas Dunia Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Ini Pemicunya

Vawda menambahkan, jika ketegangan dagang kedua negara terus memburuk tanpa kesepakatan, emas berpotensi menembus level psikologis 5.000 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 82,5 juta.

Di sisi lain, investor terus mencermati langkah The Federal Reserve. Para pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Oktober dan Desember 2025, masing-masing dengan probabilitas 98 persen dan 95 persen.

Kondisi suku bunga rendah cenderung menguntungkan emas karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil (non-yielding).

Baca juga: Harga Emas Dunia Sudah Naik 57 Persen, Bertahan di Atas 4.100 Dollar AS

Kenaikan harga emas juga diperkuat oleh krisis politik di dalam negeri Amerika Serikat. Penutupan sementara pemerintahan (shutdown) membuat sejumlah data ekonomi tidak terbit.

Kementerian Keuangan AS memperingatkan, kondisi itu bisa menekan perekonomian hingga 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 247,5 triliun per minggu.

Lembaga keuangan global juga menyesuaikan pandangannya terhadap harga emas. HSBC, misalnya, menaikkan proyeksi rata-rata harga emas 2025 menjadi 3.355 dollar AS per ounce, dengan alasan meningkatnya permintaan sebagai aset aman di tengah ketegangan geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan pelemahan nilai dollar AS.

Baca juga: Harga Emas Dunia Tembus Rekor Baru 4.100 Dollar AS per Ons

Harga perak dunia naik

Selain emas, harga perak juga mencetak rekor baru. Komoditas logam mulia itu naik 1,8 persen ke 54,04 dollar AS per ounce atau sekitar Rp 891.660, setelah sempat mencapai rekor tertinggi 54,15 dollar AS per ounce.

Kenaikan harga perak terjadi seiring penguatan emas dan terbatasnya pasokan di pasar fisik.

Sementara itu, harga platinum naik 3,2 persen menjadi 1.706,65 dollar AS per ounce, dan palladium menguat 4,6 persen ke 1.606 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Perak Sentuh Rekor, Analis Ingatkan Risiko Koreksi Besar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau