Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Diprediksi Turun, Ini yang Jadi Penyebabnya

Kompas.com - 18/10/2025, 12:06 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Senior FX Strategist UOB Peter Chia Chih Siong memproyeksikan harga minyak dunia berpotensi turun.

Hal itu menyusul negara-negara produsen minyak dunia yang tergabung dalam OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 547.000 barel per hari (bph) pada September 2025.

“Dengan adanya kebijakan itu artinya tentu akan lebih banyak lagi penyediaan minyak di pasar. Itu juga berarti tekan harga minyak akan menjadi lebih rendah,” ujarnya kepada media saat menghadiri acara Gateway to ASEAN Conference di Singapura, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Naik, Harga Minyak Mentah Indonesia 66,81 Dollar AS per Barel

Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah. SHUTTERSTOCK/GOLDEN DAYZ Ilustrasi produksi minyak, harga minyak mentah.
Belum lagi, lanjut dia, perang Israel-Hamas yang mereda juga ikut andil dalam meredakan gejolak harga minyak.

Adapun harga minyak mencatat kenaikan tipis pada Jumat (17/10/2025) atau di akhir pekan ini. Harga minyak Brent ditutup di level 61,29 dollar AS per barrel, naik 23 sen atau 0,38 persen.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir di 57,54 dollar AS per barrel, naik 8 sen atau 0,14 persen.

Meski begitu, angka tersebut tetap menunjukkan tren penurunan secara mingguan atau hampir 3 persen.

Tekanan terhadap harga minyak juga datang dari proyeksi IEA mengenai kelebihan pasokan minyak global yang diperkirakan meningkat pada 2026.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Menguat, Investor Bidik Potensi Perundingan AS-China

Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Kamis melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 3,5 juta barrel dalam sepekan terakhir menjadi 423,8 juta barrel, jauh di atas perkiraan kenaikan 288.000 barel dari survei Reuters.

Kenaikan persediaan yang lebih besar dari perkiraan itu sebagian besar disebabkan oleh menurunnya tingkat pemrosesan kilang yang memasuki periode perawatan rutin di musim gugur.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau