Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Perusahaan yang Tak Terapkan AI Bakal Tertinggal

Kompas.com - 23/10/2025, 14:09 WIB
Suparjo Ramalan ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, mengingatkan dunia industri untuk tidak menunda penerapan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Menurutnya, era digital saat ini tidak memberi ruang bagi yang lambat beradaptasi. Sebanyak 66 persen Chief Information Officer (CIO) di berbagai perusahaan menyampaikan kekhawatiran akan tertinggal dari competitor apabila mereka tidak segera mengimplementasikan AI dalam perusahaan masing-masing.

“Kondisi ini tentu menggambarkan urgensi yang tinggi untuk bergerak cepat dan melakukan langkah strategis yang terukur yang bisa dibantu melalui AI,” ujar Agus di acara Kumparan AI For Indonesia di Jakarta, Kamis (23/10/2025).

“Keterlambatan penerapan AI tidak hanya berdampak pada aspek teknologi saja, tapi juga akan berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis produktivitas tenaga kerja dan posisi kompetitif di pasar global,” paparnya.

Baca juga: Defisit 3 Juta Talenta AI, Indonesia Masih Tertinggal dalam Kompetisi Global

Menurutnya, penerapan AI harus ditempatkan sebagai keputusan strategis bagi pelaku industri, khususnya di sektor manufaktur. Teknologi ini mampu memperkuat daya saing sekaligus memastikan keberlanjutan usaha di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Mengutip hasil benchmarking atau studi percontohan dari lembaga konsultan global seperti McKinsey, Boston Consulting Group, dan Microsoft, implementasi AI telah memberikan manfaat besar bagi dunia usaha. Dalam model bisnis business to consumer (B2C), penggunaan AI bisa meningkatkan penjualan sebesar 3-5 persen.

Sementara dalam model business to business (B2B), AI dapat mendongkrak produktivitas antara 5-19 persen. Selain itu, AI juga membawa dampak besar dalam peningkatan layanan pelanggan.

Teknologi seperti chatbot dan AI-based call center mampu menurunkan tingkat kehilangan pelanggan hingga 10 persen. AI juga dapat menghemat biaya operasional dan investasi (OPEX dan CAPEX) antara 15-20 persen, serta mempercepat waktu peluncuran produk (time to market) hingga 30 persen.

Khusus di sektor manufaktur, lanjut Agus, AI memiliki peran vital dalam penerapan predictive maintenance untuk mencegah kerusakan mesin, optimalisasi rantai pasok, pengendalian kualitas, serta memperkuat otomasi dan sistem robotik di pabrik-pabrik.

Baca juga: Menperin: 29 Perusahaan Buktikan Teknologi AI Bikin Pabrik Lebih Efisien dan Kompetitif

Tak hanya itu, penerapan AI juga membawa perubahan besar pada kualitas layanan pelanggan melalui sistem personalisasi produk dan pengalaman belanja yang lebih customized.

“Manfaat yang kelima dalam rantai pasok AI, AI berperan penting dalam pengelolaan logistik dan juga distribusi yaitu dalam memprediksi permintaan management risiko operasional, serta mengoptimalkan persediaan dan perencanaan kebutuhan bahan baku dari pelaku industri,“ paparnya.

Agus menegaskan bahwa seluruh manfaat tersebut menjadi bukti kuat bahwa AI bukan lagi tren sesaat, melainkan pondasi utama bagi masa depan industri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau