Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan “Irit” yang Tanpa Disadari Bikin Keuangan Bocor

Kompas.com - 25/10/2025, 21:25 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com — Tak sedikit orang yang berupaya hidup hemat demi kondisi finansial lebih baik. Namun, beberapa kebiasaan yang terlihat cerdas justru diam-diam membuat uang terkuras tanpa disadari.

Bayangkan, Anda rela menempuh perjalanan tiga jam ke empat toko hanya untuk menghemat Rp 180.000, padahal bensin yang terpakai sudah Rp 200.000. Sekilas terasa masuk akal, tapi hitungan realistis menunjukkan Anda rugi waktu dan uang.

Otak manusia sering kali keliru menilai nilai uang. Kita bisa berdebat untuk potongan Rp 10.000, tapi tenang saja saat mengambil keputusan besar seperti membeli mobil ratusan juta rupiah.

Baca juga: 9 Tips Hemat Kelas Menengah, dari Batasi Langganan hingga Kurangi Ngopi

Dikutip dari New Trader U, berikut lima kebiasaan hemat yang sebenarnya bisa membuat keuangan bocor.

1. Berkeliling ke Banyak Toko demi Diskon Kecil

Membandingkan harga di beberapa toko atau mengisi bensin di SPBU lebih murah memang tampak bijak. Namun, biaya perjalanan dan waktu yang terbuang sering kali lebih besar dari potongan yang didapat.

Misalnya, dua jam waktu dan Rp 50.000 untuk bensin habis hanya demi potongan Rp 40.000. Hasilnya, bukan hemat, tapi rugi.

Untuk lebih efisien, buat batas waktu: jangan habiskan lebih dari 15 menit untuk menghemat Rp 100.000. Pilih satu toko utama untuk belanja mingguan agar waktu dan tenaga tidak terbuang.

2. Terlalu Sibuk Mengejar Kupon dan Barang Gratis

Barang gratis selalu menggoda. Namun, membeli sesuatu hanya karena diskonnya besar tetap saja pemborosan. Banyak orang terjebak dalam euforia kupon hingga menimbun barang yang tidak dibutuhkan.

Bukan hanya uang, waktu dan ruang di rumah pun ikut terbuang. Beberapa orang bahkan bisa menghabiskan hingga 20 jam per minggu hanya untuk mencari dan memakai kupon, padahal waktu sebanyak itu bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif.

Baca juga: Tips Hemat Ongkos Transportasi di Jabodetabek Menurut Financial Planner

3. Menunda Perawatan demi “Menghemat” Sekarang

Menunda servis kendaraan, mengganti oli, atau memperbaiki atap rumah sering dianggap langkah menghemat. Padahal, menunda justru bisa memicu biaya lebih besar di kemudian hari.

Kerusakan kecil di atap, misalnya, dapat berubah menjadi kebocoran besar yang merusak plafon.

Ahli keuangan menyarankan agar 2–6 persen pendapatan disisihkan untuk perawatan rutin. Anggap saja sebagai asuransi agar keuangan tidak terguncang oleh biaya besar mendadak.

4. Terlalu Percaya Diri Mengerjakan Semua Sendiri

Video tutorial di internet kerap membuat pekerjaan rumah atau perbaikan kendaraan terlihat mudah. Karena ingin berhemat, banyak orang mencoba memperbaiki sendiri berbagai hal.

Namun, tanpa keahlian yang memadai, hasilnya bisa berantakan dan menambah biaya perbaikan. Mengganti oli sendiri mungkin menghemat sedikit, tapi juga memakan waktu, mengotori pakaian, bahkan berisiko jika salah langkah.

Lakukan DIY (do it yourself) hanya jika memahami betul caranya dan risikonya kecil. Untuk pekerjaan rumit, memanggil profesional justru lebih efisien dan aman.

Baca juga: Tips Hemat Berwisata ke Ragunan Saat Libur Lebaran

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau