Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dorong ASEAN Lebih Kompak dan Kuat Hadapi Gejolak Global

Kompas.com - 27/10/2025, 17:13 WIB
Suparjo Ramalan ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendorong integrasi ekonomi di Asia Tenggara (ASEAN) di tengah tekanan geopolitik dan proteksionisme global. Hal itu disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, yang berlangsung pada 26–28 Oktober 2025.

Dalam forum tersebut, Indonesia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan sentralitas ASEAN di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi global yang kian kompleks.

“Salah satu pesan yang didorong Indonesia dalam KTT adalah sentralitas dan persatuan ASEAN sebagai fondasi menghadapi kondisi geopolitik dan proteksionisme,” ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso, lewat keterangan pers, Senin (27/10/2025).

Indonesia juga menekankan peran penting ASEAN dalam memastikan kesejahteraan masyarakatnya di tengah berbagai tantangan.

Baca juga: Prabowo Minta ASEAN Kirim Tim Awasi Pemilu Myanmar agar Transparan

Ia menambahkan, ASEAN harus mampu menjaga stabilitas kawasan sekaligus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi regional.

Untuk itu perdagangan antarnegara ASEAN perlu diperkuat, investasi ditingkatkan, serta manfaat integrasi ekonomi harus dirasakan secara merata oleh masyarakat dan pelaku usaha di seluruh kawasan.

Mendag hadir mendampingi Presiden RI bersama sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani.

Selain sesi pleno, Mendag juga turut mendampingi Presiden dalam sejumlah pertemuan bilateral dan multilateral, seperti KTT ASEAN–Amerika Serikat, KTT ASEAN–Jepang, dan KTT ASEAN–India yang digelar pada Minggu (26/10/2025).

“Indonesia berkomitmen memperkuat integrasi ekonomi kawasan melalui perdagangan yang inklusif, digital, dan berkelanjutan. ASEAN harus memastikan setiap kebijakan dan kesepakatan membawa manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakatnya,” bebernya.

Baca juga: Di KTT ASEAN, Indonesia Ajak India Tukar Pengalaman Terkait Program MBG

KTT ke-47 ASEAN tahun ini juga menandai momen bersejarah dengan keikutsertaan perdana Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.

Prosesi penandatanganan deklarasi penerimaan Timor Leste dilakukan oleh seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan ASEAN pada sesi pembukaan KTT.

Menurut Budi, langkah itu semakin memperkuat posisi ASEAN sebagai komunitas regional yang terbuka, inklusif, dan berkomitmen pada kesejahteraan bersama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau