Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Singgung SPBU Swasta: Jangan Paksakan Kehendak

Kompas.com - 28/10/2025, 20:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta badan usaha SPBU swasta untuk tidak memaksakan kehendak terkait pengadaan bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini menyusul kurangnya pasokan BBM pada SPBU swasta sejak akhir Agustus 2025, bahkan saat ini sejumlah SPBU sudah mengalami kekosongan stok.

"Jangan swasta memaksakan kehendak gitu loh. Apalagi SPBU-SPBU ini kan, gitu. Jangan dikirain kita enggak paham, seperti orang Papua bilang, 'adek kau baru mau tulis, kakak sudah baca'," ucap Bahlil acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: Kuota Impor BBM Swasta 2026 Dipertahankan, Tetap 10 Persen di Atas 2024

Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)PIXABAY/ENGIN_AKYURT Ilustrasi bahan bakar minyak (BBM)
Diketahui, setiap badan usaha SPBU sudah mendapatkan kuota impor BBM sebesar 110 persen pada tahun ini, alias 10 persen lebih banyak dari realisasi penjualan bahan bakar tahun sebelumnya.

Namun kuota itu saat ini sudah habis, di mana pemerintah mengarahkan SPBU swasta untuk membeli base fuel atau BBM murni dari Pertamina yang masih memiliki kuota impor tahun ini.

Pembahasan transaksi base fuel itu pun dilakukan secara business to business (B2B) antara badan usaha swasta dan Pertamina.

Badan usaha swasta sempat menyoroti base fuel Pertamina yang mengandung etanol 3,5 persen.

Baca juga: ESDM: Pasokan BBM SPBU Swasta Tiba Akhir Oktober, Kapal Sudah Bergerak ke Indonesia

Meski kandungannya relatif kecil, keberadaan etanol itu tetap menjadi alasan SPBU swasta belum berminat memasok BBM dari Pertamina.

Meski begitu, Bahlil memastikan saat ini pembahasan B2B masih berjalan antara Pertamina dan badan usaha swasta. Ia bilang, Pertamina siap memenuhi kebutuhan BBM SPBU swasta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau