Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Siap Pangkas Suku Bunga Lagi, Pasar Tunggu Isyarat Powell

Kompas.com - 29/10/2025, 07:40 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber CNBC

KOMPAS.com – Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) diperkirakan kembali menurunkan suku bunga acuan pada Rabu (30/10/2025) waktu setempat, namun perdebatan internal mengenai arah kebijakan ke depan diperkirakan akan semakin tajam.

Pasar menilai hampir 100 persen kemungkinan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menyetujui pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin atau 25 basis poin. Dengan begitu, kisaran target suku bunga dana federal akan turun dari posisi saat ini di 4 persen–4,25 persen.

Namun, tantangan utama bagi para pembuat kebijakan bukan hanya soal pemangkasan tersebut, melainkan bagaimana menentukan langkah berikutnya, termasuk waktu untuk mengakhiri pengurangan portofolio aset berupa surat utang pemerintah dan sekuritas berbasis hipotek.

“Sekarang ada perbedaan pandangan yang nyata. Ada yang ingin memotong lagi sekarang, dan ada yang ingin menunggu lebih banyak data,” kata Bill English, profesor di Yale dan mantan Direktur Urusan Moneter The Fed, dikutip dari CNBC. 

Baca juga: Wall Street Catat Rekor Baru Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Perbedaan Pandangan di Internal The Fed

Gubernur baru The Fed, Stephen Miran, disebut-sebut akan kembali berbeda pendapat dengan anggota lain dengan mendorong pemangkasan yang lebih besar, seperti pada rapat bulan September lalu.

Sementara itu, Presiden The Fed wilayah Cleveland Beth Hammack, Dallas Lorie Logan, dan St. Louis Jeffrey Schmid menunjukkan sikap hati-hati untuk melanjutkan pemangkasan lebih jauh. Pada rapat sebelumnya, Miran menjadi satu-satunya yang menentang keputusan pemangkasan seperempat poin karena menginginkan pemotongan setengah poin.

Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan akan mengambil posisi di tengah. Dalam pidato terbarunya, Powell mengisyaratkan kekhawatiran terhadap kondisi pasar tenaga kerja yang melemah.

“Saya memperkirakan Powell akan berhati-hati dan tidak ingin mengunci diri pada keputusan pemangkasan lagi di Desember,” ujar English. “Namun dia juga tak ingin terlihat terlalu hawkish di tengah kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja.”

Baca juga: Mengenal Stephen Miran, Orang Titipan Trump yang Bakal Masuk The Fed

Kekhawatiran Pasar Kerja dan Tantangan Minimnya Data

Kelemahan di pasar tenaga kerja menjadi alasan utama di balik tren penurunan suku bunga. Meski data ekonomi terbatas akibat penutupan pemerintahan, klaim pengangguran di tingkat negara bagian menunjukkan pasar tenaga kerja belum stabil.

“Kami memperkirakan pemangkasan 25 basis poin kali ini, lalu di Desember, Januari, Maret, dan April. Itu akan membawa suku bunga turun ke kisaran netral di 2,75 persen–3 persen,” kata Luke Tilley, Kepala Ekonom Wilmington Trust.

The Fed sendiri sebelumnya memperkirakan tingkat netral baru akan tercapai pada 2027, sedikit lebih tinggi dari perkiraan Tilley.

Baca juga: The Fed Jadi Kunci, Akankah Bitcoin (BTC) Menembus 120.000 Dollar AS?

Ia menilai, The Fed tak punya banyak pilihan selain merespons pelemahan pasar kerja, meski inflasi masih berada di atas target dua persen. Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, inflasi tahunan pada September masih bertahan di 3 persen.

Ketiadaan data ekonomi selama penutupan pemerintahan juga menjadi kendala utama bagi pengambil kebijakan.

“Sulit membuat kebijakan untuk mencapai dua tujuan—tenaga kerja maksimal dan stabilitas harga, jika data yang mendukung salah satunya tidak tersedia,” ujar Tilley.

Ia memperkirakan kondisi ini akan membuat The Fed lebih berhati-hati dan siap menyesuaikan arah kebijakan ketika data kembali tersedia.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun Tajam, Pasar Tunggu Keputusan The Fed

Halaman:


Terkini Lainnya
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekonom Nilai Menkeu Purbaya Abaikan Keterbukaan Risiko Fiskal dalam Pengelolaan APBN
Ekbis
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Ekbis
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
IHSG Siap Rebound Awal Pekan? Pasar Nantikan Data Inflasi dan PMI Manufaktur
Ekbis
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini
Ekbis
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
10 Orang Terkaya di Dunia November 2025, Jeff Bezos Geser Zuckerberg
Ekbis
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan
Ekbis
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Kinerja Pertumbuhan Kredit Perbankan Belum Maksimal, Bisa Tembus Target 2025?
Ekbis
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Nobu Bank Rilis QRIS Tap untuk Pembayaran Transportasi Publik
Keuangan
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Pemerintah Berencana Terapkan PPh Final UMKM 0,5 Persen Tanpa Batas Waktu
Ekbis
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso
Energi
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
KKP Siapkan Sertifikat Bebas Cs-137 agar Udang RI Tembus Pasar AS
Ekbis
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Terapkan ESG, Blibli Tiket Ajak Mahasiswa Terlibat Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Ekbis
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Jelang Akhir Tahun, Blibli Tiket Rewards Bisa Ditukar Jadi GarudaMiles
Belanja
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Asosiasi Konstruksi Bawah Tanah Dibentuk, Dorong Sinergi Industri dan Sertifikasi Tenaga Ahli
Industri
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Dana Kelolaan Reksa Dana Campuran BRI-MI Tembus Rp 2,32 Triliun
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau