Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ija Suntana
Dosen

Pengajar pada Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Ibadah Haji dan Permainan Kotor Global

Kompas.com - 02/06/2025, 06:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara itu, dalam ritual lempar jumrah terdapat konfirmasi moral bahwa tirani, ego, dan ketamakan global harus dijadikan musuh bersama, jangan dipelihara melainkan harus dibasmi.

Adapun tawaf merupakan “putaran protes suci” terhadap permainan kotor global. Dalam pusaran manusia yang mengitari Kabah terdapat simbol perlawanan spiritual terhadap poros kekuasaan global yang pongah dan semena-mena.

Ketika pemimpin negara-negara adikuasa mempermainkan nasib umat manusia melalui perang dagang dan utak-atik tarif, ritual tawaf merespons dengan gerak melingkar yang tertib, teratur, dan terpusat.

Ritual tawaf memberitahukan bahwa dunia membutuhkan orbit yang adil, bukan pusaran kepentingan yang diciptakan para pemimpin adikuasa yang ugal-ugalan.

Selama ini kita mengharap dan mengandalkan bahwa etika global yang kita butuhkan hari ini lahir dari debat akademik atau forum-forum elite internasional. Ternyata, terlambat datang dan malah tidak kunjung lahir. Melalui ibadah hajilah kita berharap agar etika global lahir.

Ibadah haji menyadarkan manusia bahwa bumi ini bukan milik satu bangsa atau satu sistem ekonomi, tetapi anugerah bersama yang harus dijaga, dibagi, dan diwariskan secara adil ke generasi yang akan datang.

Haji memberi inspirasi bagi umat manusia untuk menyusun kembali tatanan global. Jika semangat haji—kesetaraan, kesederhanaan, dan solidaritas—diterjemahkan ke dalam kebijakan global, perusahaan-perusahaan internasional tidak akan mengejar profit dengan cara menekan buruh miskin.

Baca juga: Pemimpin Penghibur dan Pengatur

Suatu negara seharusnya tidak menjarah kekayaan negara lain. Masyarakat dunia mengutamakan hidup berbagi, penuh simpati, berempati, dan saling memahami.

Namun, yang kita saksikan secara kasat mata dalam realitas geopolitik adalah negara di dunia yang mengejar kepentingannya sendiri tanpa kendali moral.

Haji memberi pola konkret etika global. Dalam hamparan jutaan manusia yang beragam, dengan pola ritual yang sama, ibadah haji menyampaikan pesan bahwa manusia yang berbeda bisa hidup bersama tanpa merasa memiliki hak menguasai yang lain.

Itulah spiritualitas global dalam ibadah haji yang belum pernah berhasil kita terjemahkan ke dalam struktur dunia. Mungkin pernyataan semacam ini adalah utopia moral yang indah, tapi naif.

Namun, utopia ini harus terus digaungkan, sebagai ilusi strategis yang menekan kerakusan, membingkai diplomasi, dan “menyemprot” para predator global.

Kadang, utopia diperlukan bukan karena pasti akan nyata, tapi karena satu-satunya harapan menghadapi realitas yang brutal.

Dunia tidak kekurangan konferensi perdamaian atau deklarasi internasional. Yang kurang adalah kesadaran moral kolektif global, yang dapat ditumbuhkan dari ritual haji.

Haji menuntun masyarakat global agar sadar bahwa masa depan hanya bisa dipertahankan oleh nilai-nilai kebersamaan, saling mengenal, dan tanggung jawab lintas batas.

Ritual haji mengajarkan bahwa peradaban yang bertahan bukanlah yang paling kuat atau paling kaya, melainkan yang paling manusiawi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Tambang Nikel di Pulau Batang Pele Raja Ampat Ada di Hutan Lindung
Nasional
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Pemerintah Sebut Tambang Nikel Pulau Kawei Raja Ampat Melebihi Batas
Nasional
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Menteri LH: Izin Lingkungan Tambang Raja Ampat Diterbitkan Bupati pada 2006
Nasional
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Pemerintah Perkarakan Pencemaran Pulau Manuran Raja Ampat ke Ranah Hukum
Nasional
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Anggota DPR Sebut Tambang Ilegal Papua Dibekingi Aparat, TNI: Laporkan!
Nasional
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Sejumlah Jemaah Haji RI Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf
Nasional
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Penulis Ulang Sejarah RI: Tone Positif Tak Berarti Gelapkan Hal Jelek
Nasional
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Urus Udara Jakarta yang Memprihatinkan, Menteri LH Belum ke Raja Ampat
Nasional
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Dukung Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat, Lamhot Sinaga: Keindahan Alam dan Kekayaan Hayati Harus Dilestarikan
Nasional
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Eks Kepala PPATK Salut Djaka Budi Utama Terima Jabatan Dirjen Bea Cukai
Nasional
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Menteri LH Perlihatkan Foto Tambang di Raja Ampat, Begini Kondisinya
Nasional
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Menteri LH: Pantai Pulau Manuran Raja Ampat Keruh karena Tambang Nikel
Nasional
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Perusahaan Fashion Irlandia Gugat Merk “Primark” Milik Warga Gambir
Nasional
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Letak Pulau Gag di Raja Ampat yang Disorot karena Tambang Nikel
Nasional
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Pemerintah Tinjau Kembali Persetujuan Lingkungan 4 Tambang di Raja Ampat
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau