JAKARTA, KOMPAS.com - Motor matik baru biasanya sudah menggunakan sistem injeksi supaya konsumsi BBM bisa hemat dan performanya tetap mumpuni untuk pemakaian sehari-hari.
Tapi memang seiring pemakaian, kalau motor tidak dirawat dengan baik bisa jadi yang tadinya irit malah jadi boros. Kalau bingung, sebenarnya ada enam faktor penyebab kenapa motor bisa jadi boros.
Ferry Nurul Fajar, Technical & Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengatakan, enam faktor ini ada pada bagian mesin dan di luarnya, bisa mempengaruhi konsumsi BBM.
Baca juga: Biar Lebih Nyaman, Segini Biaya Ganti Jok Latex buat Skutik
TIga generasi Yamaha Aerox 155"Pertama filter udara kotor, bisa diganti setiap 12.000 Km atau per 12 bulan, tergantung kondisi. Kedua, kerak karbon di ruang bakar menumpuk, bisa dibersihkan dengan carbon cleaner," kata Ferry kepada Kompas.com, Selasa (28/10/2025).
Filter udara kotor membuat udara dari luar ke ruang mesin jadi terhambat. Sehingga pembakaran di dalam jadi tidak maksimal, terlalu basah sampai akhirnya meninggalkan kerak karbon di mesin.
"Pemilihan oktan bahan bakar tidak sesuai kompresi juga bisa menyebabkan motor jadi boros. Sesuaikan lagi bahan bakar dengan spesifikasi," kata Ferry.
Baca juga: Dihantam Gelombang MPV Listrik China, VV Percaya Diri dengan ID. Buzz
Lalu ketika ganti oli, jangan berlebih dari kapasitas yang sesuai anjuran. Oli yang kelebihan bisa pengaruh ke performa motor, menyebabkan konsumsi BBM lebih boros.
"Kondisi busi menurun, membuat pembakaran tidak sempurna. Bisa ganti busi per 12.000 Km atau 12 ulan. Terakhir motor bisa boros karena ada hambatan dari sistem CVT, bersihkan dan ganti jika sudah aus," kata Ferry.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang