SEMARANG, KOMPAS.com — Banjir yang melanda Kota Semarang selama sepekan terakhir menelan korban jiwa.
Dua anak meninggal dunia setelah hanyut di selokan yang tertutup genangan air hujan di kawasan Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah.
Korban pertama adalah Achmad Riefqie Arzan (7), murid kelas 1 MI Tarbiyatus Sibyan Tlogomulyo, yang hanyut di selokan tak jauh dari sekolahnya di Tlogomulyo, Pedurungan, pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Peristiwa nahas itu terjadi saat korban pulang sekolah di tengah hujan deras yang menyebabkan air selokan meluap.
“Korban anak laki-laki siswa MI ditemukan dini hari tadi sejauh 2,5 kilometer dari titik lokasi hanyut,” kata seorang relawan Semarang, Siswanto, Kamis (30/10/2025).
Riefqie ditemukan sudah tidak bernyawa di aliran Kali Kwaron, wilayah Alastua, Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk, pada Rabu sekitar pukul 03.00 dini hari.
Putra pasangan Misbakhul Munir, warga Jamus Godo, Mranggen, Demak, itu sempat dilaporkan hilang sejak Selasa siang.
Jenazah korban kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum desanya.
Rahma Ditemukan 5 Kilometer dari Lokasi Hanyut
Tragedi serupa juga menimpa Rahma Aurel (9), bocah perempuan yang hanyut di selokan kawasan Argomulyo Mukti Asri, Pedurungan, pada Selasa (28/10/2025) malam.
Dalam rekaman CCTV, Rahma terlihat berjalan bersama ibunya di tengah hujan deras. Saat melangkah di depan ibunya, ia tak menyadari bahwa permukaan jalan yang dilaluinya merupakan selokan dalam yang tertutup air hujan.
Rahma terperosok dan terseret arus deras menuju Sungai Gasem Semarang.
Sang ibu yang berjalan di belakang sempat berusaha menyelamatkan anaknya dengan melompat ke selokan sambil berteriak minta tolong.
Namun, derasnya arus membuat upaya itu gagal. Warga sekitar mendengar teriakan dan segera menolong sang ibu yang nyaris ikut hanyut.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan pencarian intensif selama dua hari. Jenazah Rahma ditemukan pada Kamis (30/10/2025) pukul 22.00 WIB, di area taman depan Masjid Al Mubarok, Jalan Lintang Trenggono, sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian.
“Ternyata benar bahwa jenazah tersebut adalah Rahma Aurel yang dua hari ini kami cari,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, Jumat (31/10/2025).
Korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Atas kejadian ini, Budiono mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap genangan air dan saluran terbuka saat hujan deras melanda.
“Kami minta masyarakat tetap siaga terhadap potensi hujan lokal dan memperhatikan kondisi sekitar, terutama di wilayah dengan sistem drainase terbuka,” ujarnya.
https://regional.kompas.com/read/2025/10/31/131803178/2-anak-meninggal-dunia-imbas-banjir-semarang-hanyut-di-selokan-yang