Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, AHY Bilang Studi Kelayakan Masih Dikaji

Kompas.com - 09/08/2025, 12:44 WIB
Egadia Birru,
Krisiandi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa studi kelayakan untuk pembangunan jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan diperluas hingga Surabaya masih dalam tahap pengkajian.

"Karena ini proyek yang besar, kami harus benar-benar komprehensif. Perencanaannya melibatkan banyak pihak," kata AHY usai menjadi pemateri dalam retret Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Eri Cahyadi: Transportasi Jadi Banyak Pilihan

AHY menjelaskan bahwa studi kelayakan proyek tersebut sedang dimutakhirkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi geografis di sepanjang jalur kereta cepat yang direncanakan.

Namun, ia tidak memberikan jawaban pasti mengenai apakah jalur kereta cepat tersebut akan melewati jalur selatan atau jalur utara Pulau Jawa.

"Nanti kami jelaskan," tutup Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Regulasi Baru untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta–Surabaya

Di sisi lain, AHY juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan untuk memperluas trayek KCJB hingga ke Surabaya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah saat ini tengah menyiapkan regulasi baru terkait proyek tersebut.

Perluasan trayek kereta cepat Whoosh bertujuan untuk memangkas waktu tempuh antara dua kota terbesar di Pulau Jawa menjadi hanya sekitar 3,5 jam, dibandingkan dengan waktu tempuh sebelumnya yang mencapai 9-10 jam jika menggunakan kereta reguler.

Baca juga: AHY Turun ke Tegalluar, Bocorkan Misi Baru dari Presiden Prabowo untuk Kereta Cepat Surabaya

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyatakan bahwa studi kelayakan proyek ini terus diperbarui untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan dan kebutuhan penumpang.

Salah satu wacana yang berkembang adalah menjadikan proyek ini sebagai kereta semi-cepat (medium high speed rail) dengan kecepatan 160–200 km per jam, bukan kereta cepat seperti yang digunakan di rute Jakarta-Bandung.

Alasan utama dari perubahan ini adalah efisiensi biaya dan penyesuaian dengan karakteristik permukiman padat di sepanjang jalur yang akan dilintasi, termasuk di daerah Cirebon, Semarang, Solo, hingga Surabaya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau