Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Klaim Stok Beras SPHP Aman, tapi Warga Kesulitan Mendapat Beras Medium

Kompas.com - 28/08/2025, 19:44 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengeklaim beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah terdistribusi ke puluhan provinsi di Indonesia.

Total stok beras SPHP Bulog mencapai 1,3 juta ton yang diklaim mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, menyebut distribusi beras SPHP sudah dilakukan ke pasar tradisional maupun ritel modern. Ia juga meminta daerah yang masih mengalami kelangkaan segera melapor.

“Ada 1,3 juta ton. Saat ini sudah 85 ribu ton yang didistribusikan. Jadi kalau ada daerah yang langka tolong kasih informasinya ke pimpinan wilayah (Pinwil) Bulog setempat, nanti (distribusi) bisa eksekusi di seluruh wilayah di Indonesia,” ungkap Arief usai rapat konsolidasi satgas pangan di Kompleks Gubernur Jawa Tengah, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Harga Beras Tembus Rp 15.000 per Kg, Zulhas Ungkap Biang Keroknya

Arief menambahkan, hingga September 2025 produksi beras nasional mencapai 28 juta ton, melebihi target dengan surplus sekitar 5 juta ton.

“Ketersediaannya cukup. Sangat cukup. Sampai dengan September ini produksi kita 28 juta ton. Jadi Pak Menko juga tadi sudah sampaikan kelebihannya masih ada 5 juta ton,” ujarnya.

Keluhan Warga dan Pedagang

Meski pemerintah memastikan ketersediaan, sebagian warga di Semarang mengaku kesulitan membeli beras medium.

Adit (36), warga Pedurungan, mengaku harus berkeliling ke luar kecamatan untuk mendapat beras.

“Terkahir beli beras seminggu lalu muter mini market, udah enggak ada, benar-benar sampai beras habis," kata adit.

"Biasanya beli medium, coba di mini market agak jauh dari rumah, cuma ada dua jenis, SPHP sama premium, harganya naik dikit jadi Rp 75.000 per 5 kg,” sambungnya.

Baca juga: Kenapa Harga Beras Tak Kunjung Turun? Perpadi Bongkar Akar Masalahnya

Keluhan juga datang dari pedagang Pasar Bulu, Erawati. Ia menyebut operasi pangan serentak yang dilakukan pemerintah justru merugikan pedagang pasar karena penjualan SPHP digelar hingga tingkat RW dengan melibatkan TNI dan Polri.

“Jangan bazar di kelurahan. Biasanya per minggu stok habis, ini utuh. Biasanya sampai 50 pcs habis. Terus dijual ke polisi, kita jadi enggak bisa beli banyak. Padahal kami untung enggak sampai Rp 5.000,” tutur Erawati, pedagang yang biasa memesan 150 pcs beras per kulakan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Sempat Batal Imbas Demo Ricuh, Magelang Ethno Carnival 2025 Rilis Jadwal Baru
Sempat Batal Imbas Demo Ricuh, Magelang Ethno Carnival 2025 Rilis Jadwal Baru
Regional
Jalan Rusak, Warga di Majene Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 7 Kilometer
Jalan Rusak, Warga di Majene Terpaksa Tandu Jenazah Sejauh 7 Kilometer
Regional
Tabrak Motor di Lampu Merah, Mobil Freed Terbalik di Jalan Slamet Riyadi Solo
Tabrak Motor di Lampu Merah, Mobil Freed Terbalik di Jalan Slamet Riyadi Solo
Regional
ASN Pensiun Kerap Alami Masalah Finansial, Pemprov Kalteng Beri Pembekalan
ASN Pensiun Kerap Alami Masalah Finansial, Pemprov Kalteng Beri Pembekalan
Regional
Setahun Terbengkalai, Lahan Bekas Pasar Ngawen Blora Akan Dibangun Ulang, Anggaran Rp 38,2 Miliar
Setahun Terbengkalai, Lahan Bekas Pasar Ngawen Blora Akan Dibangun Ulang, Anggaran Rp 38,2 Miliar
Regional
Mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi Meninggal Dunia
Mantan Wali Kota Cilegon Edi Ariadi Meninggal Dunia
Regional
Jadi Tersangka Penggelapan Tanah, Anggota DPRD Kebumen Ajukan Penangguhan Penahanan
Jadi Tersangka Penggelapan Tanah, Anggota DPRD Kebumen Ajukan Penangguhan Penahanan
Regional
2 Mobil Barang Bukti Kasus Rp 10 Miliar Bank Jateng Diamankan di Polresta Solo
2 Mobil Barang Bukti Kasus Rp 10 Miliar Bank Jateng Diamankan di Polresta Solo
Regional
Polisi di Palangka Raya Dipecat karena Narkoba, Kapolres: Ini Sangat Berat Dilakukan
Polisi di Palangka Raya Dipecat karena Narkoba, Kapolres: Ini Sangat Berat Dilakukan
Regional
Kronologi Rombongan Atlet Karate Jadi Korban Bus ALS Terbalik di Tol Padang-Sicincin
Kronologi Rombongan Atlet Karate Jadi Korban Bus ALS Terbalik di Tol Padang-Sicincin
Regional
Wali Kota Solo Minta Menu MBG Disesuaikan Usia Siswa, Prioritaskan Gizi
Wali Kota Solo Minta Menu MBG Disesuaikan Usia Siswa, Prioritaskan Gizi
Regional
Selain Kebumen, PAC Banyumas Juga Jagokan Pinka Jadi Ketua PDIP Jateng
Selain Kebumen, PAC Banyumas Juga Jagokan Pinka Jadi Ketua PDIP Jateng
Regional
Gunung Marapi Meletus Lontarkan Abu 1 Kilometer, Warga Diimbau Waspada
Gunung Marapi Meletus Lontarkan Abu 1 Kilometer, Warga Diimbau Waspada
Regional
Berau Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Lebat 8-10 September 2025
Berau Diprediksi Diguyur Hujan Ringan hingga Lebat 8-10 September 2025
Regional
Sopir Bus ALS Kabur Usai Kecelakaan yang Tewaskan 2 Penumpang di Tol Padang-Sicincin
Sopir Bus ALS Kabur Usai Kecelakaan yang Tewaskan 2 Penumpang di Tol Padang-Sicincin
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau