Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Petani Bengkulu: Pupuk Subsidi Tak Suburkan Sawah, Malah Menyuburkan Mafia

Kompas.com - 07/09/2025, 12:58 WIB
Firmansyah,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Barlian, dari Komunitas Petani Nusantara, Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk menyetop program pupuk bersubsidi karena banyak masalah serta merugikan negara.

Ia menawarkan agar negara tidak lagi memberikan subsidi pupuk, melainkan mengalihkan subsidi tersebut kepada harga gabah.

Hal ini dikatakan Barlian dalam wawancara yang disampaikan kepada Kompas.com, Minggu (7/9/2025).

"Pupuk subsidi tak suburkan sawah petani, namun menyuburkan mafia," tegas Barlian.

Baca juga: BPK Temukan Pemborosan Subsidi Pupuk Rp 2,92 Triliun

Ia telah menjadi petani selama 30 tahun.

Sepanjang hayatnya sebagai petani, pupuk subsidi tak pernah membantu petani.

Saat ini, negara mengalokasikan 9 juta ton pupuk subsidi dengan luas sawah nasional 7,8 juta hektar, tidak termasuk Papua dan Maluku.

Lalu, 9 juta ton pupuk subsidi tersebut, kata dia, dibagi untuk petani sawah, tebu, jagung, palawija, dan kopi.

"Komposisi ini mengakibatkan petani padi sulit mengakses pupuk subsidi," sebutnya.

Menurutnya, tiap satu hektar sawah padi saat ini, petani harus mengeluarkan biaya operasional kisaran Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per musim tanam.

Baca juga: Bappenas Sebut Subsidi Pupuk Akan Diubah Jadi Bantuan Langsung mulai 2026

Sementara itu, negara hanya memberikan subsidi sebesar Rp 750.000 per musim tanam per hektar melalui pupuk subsidi.

"Sedangkan negara memberikan bantuan pupuk subsidi hanya Rp 750.000, kira-kira 80 kilogram pupuk per hektar per musim tanam," ungkap dia.

Penyediaan pupuk subsidi, menurut para petani, penuh dengan campur tangan mafia, ada biaya distribusi, kios, dan lainnya.

Belum lagi ada oknum petani yang nakal dalam memainkan data luasan lahan.

Usulkan Subsidi Gabah

Ia menyatakan bahwa solusi efektif untuk mengurangi beban negara, namun tetap membantu petani, adalah dengan mengubah subsidi pupuk menjadi subsidi gabah yang langsung diberikan kepada petani.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau