SEMARANG, KOMPAS.com – Gelap mata tak selalu berarti gelapnya masa depan.
Itulah yang dibuktikan pasangan suami-istri tunanetra, Eddy Purwanto (52) asal Banjarnegara, dan Aprillia (42) warga Semarang.
Dari pijatan tangan mereka, keduanya bukan hanya menghidupi keluarga, tetapi juga menata masa depan lewat investasi tabungan emas di Pegadaian.
Dibanderol Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per sesi, jasa pijat mereka mampu mengantar keduanya membeli rumah, membiayai pendidikan anak, menggelar pernikahan, hingga rutin berkurban setiap Iduladha.
Kini, mereka masih konsisten menabung emas sebagai “dana pensiun” di masa tua.
“Kami ingin punya tabungan masa tua. Karena kan tidak bisa selamanya kami memijat sampai tua. Makanya kami memaksa diri untuk konsisten menabung emas setiap bulan,” tutur Lia saat ditemui di Griya Pijat Himah Netra, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: Aku Bukan Mencuri: Cerita Heri, Tunanetra yang Terjaring Razia
Rosyid—sapaan akrab Eddy—kehilangan penglihatan setelah kecelakaan pada 2008 di Tangerang.
Sementara Lia mendadak buta setelah melahirkan putranya pada 2010.
Keduanya bertemu dalam pelatihan pijat di Temanggung tahun 2016. Dari sanalah jalan hidup mereka bertaut dan usaha pijat mulai digeluti.
Kini, mereka tinggal di rumah sederhana berlantai dua di gang kecil daerah Kokrosono, Semarang Utara.
Lantai satu disulap menjadi ruang pijat, sedangkan lantai dua menjadi tempat tinggal keluarga bersama anak bungsu mereka yang duduk di bangku SMP.
Baca juga: Cerita Pilu Nyi Wartisah, Lansia Tunanetra yang Rumahnya Digusur Penataan Situ Ciburuy
Meski tak bisa melihat, keduanya mampu membaca peluang. Dari penghasilan sebagai tukang pijat, mereka sisihkan Rp 200.000 hingga Rp 300.000 tiap bulan untuk tabungan emas.
“Setiap kali dapat pasien kami sisihkan anggaran untuk tabungan emas tiap rekening Rp200.000-Rp300.000 per bulan. Itu sudah kami wajibkan, bagaimana pun caranya. Karena kami sadar, pekerjaan ini tidak ada gaji tetap,” ujar Lia.
Emas itu menjadi penopang di banyak momen penting.
Saat anak Rosyid menikah pada 2024, mereka menjual sebagian emas untuk menambah biaya pernikahan. Tabungan emas juga menjadi pegangan untuk pendidikan anak.