Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelap Mata Tak Gelapkan Asa, Kisah Pasangan Tunanetra Bertahan dengan Usaha Pijat dan Tabungan Emas

Kompas.com - 27/09/2025, 06:11 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com – Gelap mata tak selalu berarti gelapnya masa depan.

Itulah yang dibuktikan pasangan suami-istri tunanetra, Eddy Purwanto (52) asal Banjarnegara, dan Aprillia (42) warga Semarang.

Dari pijatan tangan mereka, keduanya bukan hanya menghidupi keluarga, tetapi juga menata masa depan lewat investasi tabungan emas di Pegadaian.

Dibanderol Rp 70.000 hingga Rp 100.000 per sesi, jasa pijat mereka mampu mengantar keduanya membeli rumah, membiayai pendidikan anak, menggelar pernikahan, hingga rutin berkurban setiap Iduladha.

Kini, mereka masih konsisten menabung emas sebagai “dana pensiun” di masa tua.

“Kami ingin punya tabungan masa tua. Karena kan tidak bisa selamanya kami memijat sampai tua. Makanya kami memaksa diri untuk konsisten menabung emas setiap bulan,” tutur Lia saat ditemui di Griya Pijat Himah Netra, Jumat (26/9/2025).

Baca juga: Aku Bukan Mencuri: Cerita Heri, Tunanetra yang Terjaring Razia

Rosyid—sapaan akrab Eddy—kehilangan penglihatan setelah kecelakaan pada 2008 di Tangerang.

Sementara Lia mendadak buta setelah melahirkan putranya pada 2010.

Keduanya bertemu dalam pelatihan pijat di Temanggung tahun 2016. Dari sanalah jalan hidup mereka bertaut dan usaha pijat mulai digeluti.

Kini, mereka tinggal di rumah sederhana berlantai dua di gang kecil daerah Kokrosono, Semarang Utara.

Lantai satu disulap menjadi ruang pijat, sedangkan lantai dua menjadi tempat tinggal keluarga bersama anak bungsu mereka yang duduk di bangku SMP.

Baca juga: Cerita Pilu Nyi Wartisah, Lansia Tunanetra yang Rumahnya Digusur Penataan Situ Ciburuy

Investasi Emas 

Meski tak bisa melihat, keduanya mampu membaca peluang. Dari penghasilan sebagai tukang pijat, mereka sisihkan Rp 200.000 hingga Rp 300.000 tiap bulan untuk tabungan emas.

“Setiap kali dapat pasien kami sisihkan anggaran untuk tabungan emas tiap rekening Rp200.000-Rp300.000 per bulan. Itu sudah kami wajibkan, bagaimana pun caranya. Karena kami sadar, pekerjaan ini tidak ada gaji tetap,” ujar Lia.

Emas itu menjadi penopang di banyak momen penting.

Saat anak Rosyid menikah pada 2024, mereka menjual sebagian emas untuk menambah biaya pernikahan. Tabungan emas juga menjadi pegangan untuk pendidikan anak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau