SIDOARJO, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nanang Avianto meminta warga untuk segera melapor apabila menemukan peredaran beras oplosan.
Nanang mengatakan, Jawa Timur merupakan salah satu wilayah yang menjadi lumbung pangan nasional, terutama dalam produksi komoditas beras dan jagung.
“Benar bahwa Jawa Timur adalah lumbung pangan nasional, terutama padi dan jagung, yang merupakan tempat penghasil besar di Indonesia,” kata Nanang di Sidoarjo, Senin (4/8/2025).
Selain itu, mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok.
Baca juga: Modus Beras Oplosan Merek SPG di Sidoarjo, Dicampur Premium dan Cap Halal Palsu
Dengan demikian, kualitas beras harus terjaga. “Ini juga akan berkaitan dengan masalah kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat segera melapor apabila menemukan kejanggalan atau ketidaksesuaian mutu beras yang terjual di agen, toko, maupun pasar.
Masyarakat diminta untuk melapor ke pihak berwajib di jajaran polsek maupun polres setempat dengan menyertakan bukti-bukti yang mendukung.
“Dalam kesempatan ini, apabila masyarakat melihat hal dugaan-dugaan, itu juga harus dipastikan. Tidak boleh asal menuduh, semua harus dibuktikan,” katanya.
Setelah bukti-bukti pendukung ditanyakan sesuai, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan dinas terkait untuk melakukan penyelidikan.
“Paling tidak kita tahu dalam proses produksi yang ada di pabrik-pabrik pengolahan beras ini tidak terjadi hal serupa,” tuturnya.
Baca juga: Kasus Beras Oplosan di Sidoarjo, Polda Jatim Tetapkan 1 Tersangka
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, warga yang ingin melapor dapat menghubungi call center 110 atau nomor 081130791919.
“Nomor hotline kita sudah ada 110 atau nomor 081130791919 terkait dengan pengaduan masyarakat dalam bentuk apapun. Tentunya nomor maupun identitas akan dirahasiakan,” kata Jules.
Polda Jatim baru saja menetapkan satu tersangka berinisial MLH, warga Keper, Kecamatan Krembung, Sidoarjo, Jawa Timur terkait beras oplosan.
MLH merupakan pemilik CV Sumber Pangan Group. Ia diduga mengoplos beras miliknya kualitas medium dengan premium merek Pandan Wangi dengan perbandingan 10:1 untuk memberikan kesan wangi.
Lalu, MLH memberikan label halal dan sertifikasi premium, padahal faktanya sama sekali belum melakukan uji lab dan uji kelayakan produksi.
Dengan modus tersebut, pabrik yang beroperasi sejak 2023 tersebut telah meraup untung sebesar Rp 13 miliar lebih.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini