SUMENEP, KOMPAS.com - Polres Sumenep, Jawa Timur, belum mengetahui keberadaan Ila, ibu bayi perempuan bernama Syifa (1) yang ditemukan meninggal di dalam lemari kamar kos di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Ila diyakini memiliki informasi penting mengenai kronologi kematian anaknya, karena dia adalah orang terakhir yang bersama korban.
Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyatakan bahwa hingga saat ini, baik pihak kepolisian maupun keluarga korban belum berhasil menghubungi Ila.
“Saat ini ibu korban belum bisa dihubungi. Dari pihak keluarga pun sudah menghubungi, tetapi tidak ada sama sekali respons,” kata Widiarti di Sumenep, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Bayi 1 Tahun Ditemukan Dimutilasi di Sumenep
Polres Sumenep terus melakukan penyelidikan untuk mencari keberadaan Ila.
“Kita akan melakukan penyelidikan terus ya, jadi kami juga minta bantuan dari rekan-rekan untuk menemukan ibu kandung bayi tersebut. Karena sampai saat ini sudah kehilangan kontak dengan ibu kandung tersebut,” ujar Widiarti.
Saat ini, jenazah Syifa berada di RSUD Abuya Kangean.
Namun, polisi belum dapat melakukan otopsi karena masih menunggu surat pernyataan dari pihak keluarga.
“Tetapi kita belum bisa melakukan otopsi, karena masih menunggu pihak keluarga untuk membuat pernyataan,” ungkap Widiarti.
Dari penelusuran Kompas.com, diketahui bahwa Syifa merupakan anak kedua dari pasangan Mat Sirri dan Ila, warga Kecamatan Arjasa, Sumenep, yang sama-sama pernah merantau ke Malaysia.
Baca juga: Polisi Bantah Bayi 1 Tahun di Kangean Sumenep Dimutilasi
Pasangan ini dikaruniai dua anak, yakni Azril (3) dan Syifa (8 bulan), yang ditemukan meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Ila tinggal bersama kedua anaknya di kosan di Arjasa, sementara Mat Sirri kembali merantau ke Malaysia sebelum Syifa lahir.
Azril diketahui lahir di Malaysia.
Keluarga kecil ini pulang ke kampung halaman ketika Ila mengandung Syifa, namun sebelum Syifa lahir, Mat Sirri sudah lebih dulu berangkat kembali ke Malaysia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini