SURABAYA, KOMPAS.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengalami penurunan jumlah pengunjung akibat kericuhan massa aksi yang terjadi pada Minggu (31/8/2025).
Namun, situasi kini telah kembali normal.
Pada periode 29-31 Agustus 2025, kericuhan terjadi saat massa aksi menyampaikan aspirasi dan solidaritas untuk driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan di sejumlah kota, termasuk Surabaya.
Sekelompok orang tak dikenal merusak dan membakar fasilitas umum, termasuk pos polisi yang tersebar di berbagai titik di Kota Pahlawan.
Pos polisi yang terletak di sisi Timur KBS juga menjadi sasaran, dirusak dan dibakar.
Baca juga: 17 Agustus, Pengunjung Bernama Agus dan Lansia Gratis Masuk KBS
Para pelaku sempat menutup Jalan Raya Surabaya-Malang pada 29 dan 30 Agustus 2025.
Kepala Seksi Humas KBS, Lintang Ratri Sunarwidhi, mengungkapkan bahwa pada hari Minggu (31/8/2025), jumlah pengunjung untuk melihat satwa mengalami penurunan.
"Hari Minggu lalu sekitar 4.000-an. Sekarang sudah 5.000-an," kata Lintang saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/9/2025).
Meskipun mengalami penurunan, Lintang memastikan bahwa jumlah pengunjung kini sudah berangsur normal.
Terlihat, pada pukul 10.00 WIB, pengunjung KBS mulai berdatangan untuk berlibur.
"Untuk satu dua hari yang lalu memang ada sedikit penurunan pengunjung, namun telah kembali normal," terangnya.
Baca juga: Cari Sosok untuk Dirut KBS, Eri Cahyadi: Harus Inovatif, Saya Tidak Ingin yang Biasa Saja
Namun, Lintang tidak dapat memastikan bahwa penurunan pengunjung beberapa hari lalu disebabkan kericuhan massa aksi.
"Kami tidak bisa bilang itu karena kericuhan, tapi bisa jadi masih bulan Agustus di kampung banyak kegiatan Agustusan juga," tegasnya.
Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengunjung, pihak KBS telah meningkatkan penjagaan, terutama pada momen-momen hari besar dan libur panjang.
"Peningkatan penjagaan memang selalu dilakukan pada saat hari besar dan libur. Tapi secara umum kami yakin pemerintah melakukan hal tersebut di mana tempat-tempat yang patut dijaga," pungkasnya.