Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawaran Bisnis Elpiji 3 Kg Dinilai Tak Menguntungkan, Koperasi Merah Putih di Pamekasan Mengeluh

Kompas.com - 06/09/2025, 15:16 WIB
Fathor Rahman,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sejumlah pengelola Koperasi Merah Putih di Pamekasan, Madura menilai, tawaran bisnis penjualan elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi dengan jatah 100 tabung setiap bulan kurang menguntungkan dan bahkan berisiko merugi, Sabtu (6/9/2025).

Agus, salah satu Ketua Koperasi Merah Putih di Pamekasan mengungkapkan, koperasi bisa menjalankan bisnis 100 tabung subsidi setiap bulan.

Namun menurutnya, bisnis itu tidak menguntungkan. Jika salah mengelola bahkan mengalami kerugian.

Baca juga: Sudah 2 Bulan Diresmikan, 281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan Masih Tak beroperasi

"Dalam sebulan kami diberi peluang menjual 100 tabung," katanya.

Dikatakan, untuk sementara koperasi merah putih tidak bisa menjual lebih dari 100 tabung dengan dalih perlu perbaikan aturan dari Pertamina.

"Ini tidak menguntungkan, karena kami belum bisa mengelola lebih dari seratus tabung sebelum muncul aturan baru di Pertamina," ucapnya.

Kepastian itu diakui diperoleh saat terjadi pertemuan beberapa waktu lalu dengan pihak pertamina yang difasilitasi Dinas Koperasi Usaha Kecil menengah (UKM) dan Tenaga Kerja (Naker) Pamekasan, Selasa (2/9/2025).

Hal itupun diakui masih harus mencari pasar distribusi elpiji. Sebab harus bersaing dengan kios dan toko yang sudah menyediakan elpiji sejak lama.

"Apalagi kita masih harus membayar angsuran ke himbara setiap bulan," katanya.

Agus mengakui, saat ini semua koperasi merah putih dimintai data persiapan bisnis elpiji.

Meskipun setelah dikalkulasi hasilnya tidak membuat koperasi berkembang.

"Terkecuali koperasi sudah menjalankan lebih dari lima usaha, itupun masih terkendala modal," tuturnya.

Baca juga: Bupati Magelang Akui Pemerintahannya Gagap Atur Koperasi Merah Putih: Lurah Tanya, Kami Juga Bingung

Selain itu, wilayah penjualan elpiji dari koperasi merah putih dibatasi. Hanya untuk menyasar kebutuhan rumah tangga dan pelaku UMKM.

"Itupun wilayah penjualan kami dibatasi satu desa. Karena semua desa sudah ada koperasi merah putih," imbuhnya.

Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan Baihaki membenarkan hal tersebut.

"Iya benar untuk sementara memang masih 100 setiap bulan. Itu kebijakan Pertamina," katanya.

Soal pengelolaan elpiji yang akan dilakukan koperasi merah putih, pengelola bisa berkoordinasi langsung dengan pertamina, terutama soal aturannya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Temuan Pungli Urus KK di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Camat Ingatkan RT/RW: Jangan Minta Uang!
Surabaya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau