Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ayam Betutu, Hidangan Khas Bali yang Pedasnya Mantap

KOMPAS.com - Ayam betutu merupakan salah satu kuliner tradisional khas Bali yang sarat akan cita rasa dan sejarah. 

Hidangan ini menggunakan ayam yang dimasak dengan base genep, yaitu campuran bumbu khas Bali yang kaya rempah. 

Komposisi base genep mencakup cabai rawit, bawang merah, bawang putih, jahe, sereh, kencur, kunyit, laos, dan kemiri. Paduan rempah ini menciptakan rasa gurih pedas yang mendalam dan khas.

Biasanya, ayam betutu disajikan bersama pelengkap seperti plecing kangkung dan sambal matah yang menambah lapisan rasa sekaligus menyeimbangkan kekayaan bumbu utamanya.

Pedas yang nendang

Kompas.com merasakan sendiri kelezatan ayam betutu saat berkunjung ke Warung Ayam Betutu Super Spesial Mbak Timah 2, Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025).

Saat itu, ada dua jenis ayam betutu yang disajikan kepada rombongan, yakni ayam betutu goreng dan ayam betutu kuah.

"Kalau mau yang pedas, pesan yang betutu kuah," kata Local Guide Banyuwangi bernama Agus, Selasa.

Kompas.com pun memesan ayam betutu goreng karena sedang tidak ingin menyantap masakan pedas saat perjalanan.

Saat menyantap ayam betutu goreng, rasanya benar-benar enak. Bumbu benar-benar meresap sampai ke dalam.

Rasa rempah-rempah base genep benar-benar kaya di lidah. Kelezatan itu seolah membuat saya ingin memakan ayam ini sampai tulang-tulangnya.

Selain itu, ayam betutu goreng juga tidak terlalu pedas. Memang ada cabainya. Namun selama tidak dimakan, maka tidak akan merasa pedas.

Kompas.com juga sempat mencicipi ayam betutu kuah. Ternyata memang benar, jenis yang satu ini lebih pedas.

Saat menyeruput kuahnya, sensasi pedas langsung saya rasakan. Pedas dari cabai yang meresap ke kuah.

Daging ayam betutu kuah juga lezat dengan bumbu yang meresap. Namun, ayam betutu rebus ini lebih pas untuk pencinta pedas.

Betutu adalah teknik memasak

Menariknya, istilah "betutu" dalam ayam betutu bukanlah nama hidangan, melainkan merujuk pada teknik memasaknya. 

Dalam bahasa Bali, "be" berarti daging, sedangkan "tutu" berasal dari kata "tunu" yang berarti memanggang. Jadi, "betutu" secara harfiah berarti daging panggang.

Menurut I Made Wisnu Adiyatma, Executive Chef di Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa, teknik betutu secara tradisional diterapkan pada unggas, terutama ayam dan bebek. Dahulu, proses memasak ini sangat memakan waktu. 

Ayam dilumuri bumbu, dibungkus daun pisang, lalu dikubur dan dibakar dengan bara sekam selama berjam-jam—bahkan hingga seharian penuh.

Teknik masak betutu ini telah ada sejak abad ke-16 dan awalnya hanya digunakan untuk sajian persembahan dalam upacara keagamaan. Seiring waktu, seiring dengan perubahan gaya hidup dan teknologi dapur yang lebih modern, ayam betutu kini dapat dinikmati lebih mudah dan cepat. 

Meski begitu, rasa dan keotentikannya tetap dijaga oleh para koki yang memahami filosofi dan teknik asli di balik hidangan ini.

Kini, ayam betutu tak hanya menjadi hidangan persembahan, tapi juga makanan favorit masyarakat dan wisatawan. 

https://www.kompas.com/food/read/2025/05/21/072434575/ayam-betutu-hidangan-khas-bali-yang-pedasnya-mantap

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke