Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Ahli Gizi Jepang Cegah Food Waste Saat Makan Siang di Sekolah

Kompas.com - 15/02/2025, 16:32 WIB
Krisda Tiofani,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang, melalui ahli gizi di sekolah, menyiapkan berbagai metode untuk mengenalkan pendidikan makanan kepada siswa.

Mulai dari edukasi gizi makanan, standar kebersihan, cara mengunyah makanan dengan benar, hingga mengurangi kemungkinan sisa makanan (food waste).

Baca juga:

"Terdapat tiga jenis panduan diet yang diberikan oleh guru sekaligus ahli gizi di sekolah, termasuk panduan diet, panduan nutrisi selama jam makan siang, dan panduan nutrisi secara individu," jelas pakar gizi Naomi Aiba dalam seminar bertajuk "Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi", di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Naomi merupakan pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, sekaligus praktisi yang menghadiri kyushoku (makan siang sekolah) di Jepang.

Melalui panduan tersebut, para siswa sekolah diharapkan mempraktikan pendidikan makanan di rumah masing-masing.

Baca juga: Cara Mengunyah Makanan ala Orang Jepang agar Tidak Cepat Gemuk

Adapun standar manajemen kebersihan makan siang sekolah di Jepang ditangani mulai dari pemilihan bahan, hingga penyediaan makan siang sekolah.

Makanan ini dikontrol secara ketat demi mencegah keracunan makanan. Pedoman asupan makanan sekolah di Jepang dikeluarkan setiap lima tahun sekali sebagai standar.

Cara mengurangi sampah makanan

Pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, sekaligus praktisi yang menghadiri kyushoku (belajar makan siang di sekolah) di Jepang, Naomi AibaKompas.com/Krisda Tiofani Pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, sekaligus praktisi yang menghadiri kyushoku (belajar makan siang di sekolah) di Jepang, Naomi Aiba

Para siswa sekolah di Jepang juga diajarkan cara menghargai makanan sehingga harus menghabiskan makanan tanpa sisa.

Porsi menu makan siang sekolah di Jepang sudah disesuaikan dengan kebutuhan gizi. Demi mendapatkan nutrisi optimal, semua jenis karbohidrat dan lauk pauk, harus dihabiskan.

"Jadi, nasi yang dihidangkan harus dimakan semua habis untuk siswa karena ini diperlukan untuk mendapatkan energi yang dibutuhkan oleh siswa tersebut," ujar Naomi.

Baca juga:

Menurut Naomi, beberapa siswa sekolah di Jepang terbiasa hanya menyantap lauk pauk, tanpa menghabiskan nasinya.

Pihak sekolah kemudian memberikan edukasi cara mengurangi sampah makanan lewat ilustrasi video.

"Video edukasi mencegah sisa makanan dibuat dalam lima bagian. Masing-masing video berdurasi sekitar tiga sampai lima menit dan ditayangkan pada saat anak-anak makan siang,"  ujar Naomi.

Video tersebut mencakup pengenalan karakter serta budaya makan di Jepang yang berpusat pada beras.

Baca juga: Sanda Beef, Daging Sapi Halal dari Jepang yang Disajikan di Kerajaan Arab Saudi

Mulai dari cerita para petani mengenalkan cara menghasilkan beras, kondisi terkini mengenai sisa nasi yang dibuang, serta cara memakan nasi dan lauk pauk secara bersamaan agar terasa lebih lezat.

"Begitu video ini ditampilkan di depan anak-anak, jumlah sisa makanan di sekolah sudah berkurang," pungkasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau