KOMPAS.com - Wisatawan muslim yang tengah berkunjung ke Jepang wajib tahu cara cek makanan dan minuman di Jepang yang mengandung babi serta alkohol.
Jepang memang terkenal dengan ragam kulinernya yang unik dan menarik, tak heran jika para traveller dari berbagai belahan dunia ingin mencobanya.
Namun bagi traveller muslim harap berhati-hati karena tak semua tempat menjual produk halal atau menyertakan kata halal. Ada beberapa makanan atau minuman yang mengandung babi atau alkohol dengan istilah tertentu.
Karena itu, penting mengetahui istilah kunci yang sering muncul dalam kemasan makanan, bahan baku di restoran, hingga bumbu masakan Jepang.
Baca juga: Sejarah Ramen, Ternyata Bukan dari Jepang
Selengkapnya, inilah istilah-istilah makanan di Jepang yang mengandung babi dan alkohol yang wajib diketahui traveller muslim!
Kata ini paling sering muncul pada label bahan makanan atau papan menu restoran di Jepang. Mengutip Buku “Pengetahuan Bahan Makanan dan Minuman Seri: Babi dan Khamr” (2015) karya Ariani, butaniku artinya daging babi.
Contohnya terdapat pada menu “Buta Yasai Itame”, “Buta Menchi Katsu”, “Buta Kimchi Itame”, “Butadon” dan “Buta Bara Wasabi”.
Ton merujuk pada hidangan yang memiliki bahan utama daging babi, seperti “Tonkatsu” yang sering terdapat di restoran-restoran di Jepang.
Baca juga: Kuliner Indonesia Peringkat 7 Dunia, Ungguli China dan Jepang
Lemak babi sering dijumpai pada hidangan yang digoreng, biasanya terdapat pada roti, camilan, atau gorengan.
Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak babi adalah keripik, kue kering, dan mie instan.
Istilah lain dari daging babi adalah pooku atau pork dan sering ditulisan dalam menu makanan sejumlah restoran di Jepang.
Bukan hanya sekadar minuman, namu sake juga banyak digunakan sebagai bumbu masakan cepat saji maupun makanan rumahan di Jepang.
Baca juga: Kisah Restoran di Jepang yang Hidup Lagi Berkat Kucing
Mirin adalah alkohol jenis ringan yang juga digunakan di hampir semua masakan Jepang. Fungsi utamanya untuk memperkuat rasa gurih serta memberikan efek mengkilap pada makanan.
Dalam makanan, alkohol digunakan sebagai pengawet, penambah aroma, atau disajikan dalam bentuk minuman keras.
Traveller muslim yang ke Jepang harus tahu bahwa arukoru banyak ditemukan dalam saus, cuka masa, atau makanan fermentasi.