Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2025, 10:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bir pletok adalah salah satu minuman tradisional khas Betawi yang menarik perhatian banyak orang, terutama karena namanya yang mengandung kata “bir”.

Namun, berbeda dengan bir pada umumnya, bir pletok sama sekali tidak memabukkan dan tidak mengandung alkohol.

Sejarah bir pletok, dari masa penjajahan

Sejarah bir pletok berawal dari masa kolonial Belanda. Saat itu, masyarakat Betawi melihat kebiasaan orang Belanda yang gemar meminum bir untuk menghangatkan tubuh.

Karena mayoritas masyarakat Betawi tidak mengonsumsi alkohol, mereka kemudian menciptakan versi minuman hangat yang terinspirasi dari bir Belanda, tetapi tanpa efek memabukkan.

Baca juga: Resep Bir Pletok, Minuman Khas Betawi yang Hangat Berempah

Dari sinilah lahir bir pletok, minuman tradisional yang bukan hanya nikmat, tetapi juga aman diminum oleh siapa pun, termasuk anak-anak dan orang yang menghindari alkohol.

Bir halal khas Betawi

Menurut Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta, bir pletok dapat dikategorikan sebagai “bir halal”, hasil adaptasi budaya antara masyarakat Betawi dan pengaruh kolonial Belanda.

“Istilah pletok bisa merujuk pada dua hal. Pertama, berasal dari suara ‘pletok’ ketika bahan-bahan bir dicampur dalam bambu bersama es batu. Kedua, dari bunyi tutup botol anggur saat dibuka,” ujar Ira, dikutip dari Antara (23/7/2020).

Sajian Bir Pletok, minuman kesehatan UMKM lokal yang ada di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.Dok. The Sultan Hotel & Residence Jakarta Sajian Bir Pletok, minuman kesehatan UMKM lokal yang ada di The Sultan Hotel & Residence Jakarta.

Walau bernama “bir”, minuman ini tetap bisa mendapat sertifikasi halal. Berdasarkan laporan Kompas.com (4/10/2024), bir pletok termasuk pengecualian karena namanya telah menjadi tradisi budaya Betawi dan tidak mengandung bahan haram.

Diracik dari rempah pilihan

Bir pletok terbuat dari campuran rempah-rempah alami seperti jahe, serai, kayu manis, kapulaga, cengkeh, cabe Jawa, dan gula.

Warna merah khasnya berasal dari kayu secang, bahan alami yang juga sering digunakan dalam minuman tradisional lain seperti wedang uwuh.

Cita rasa bir pletok dikenal segar, sedikit pedas, dan aromatik. Minuman ini bisa disajikan dingin untuk sensasi menyegarkan, atau hangat untuk menghangatkan tubuh.

Baca juga: Resep Bir Pletok Es Krim untuk Minuman saat Pesta Tahun Baru

Kini, bir pletok mudah ditemukan di berbagai tempat di Jakarta—mulai dari restoran di kawasan Kota Tua, hingga toko oleh-oleh khas Betawi di Lenggang Jakarta, dekat Monumen Nasional (Monas).

Sebagai salah satu ikon budaya Betawi, bir pletok bukan hanya minuman pelepas dahaga, melainkan juga simbol kreativitas dan identitas budaya lokal yang lahir dari percampuran sejarah, tradisi, dan kearifan masyarakat Jakarta tempo dulu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau