Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Kompas.com - 31/05/2024, 11:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan juri persidangan di New York menyatakan Donald Trump bersalah atas semua dakwaan dalam kasus uang tutup mulut pada Kamis (30/5/2024).

Keputusan ini datang hanya lima bulan sebelum Pilpres AS 2024 digelar, yang mana Trump menjadi kandidat utama calon presiden dari Partai Republik.

Pengadilan pidana bersejarah itu berakhir dengan vonis bersalah bagi Trump untuk setiap dari 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dalam upaya menyembunyikan pembayaran uang tutup mulut bagi bintang film porno Stormy Daniels.

Baca juga: Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Keputusan juri ini menjadikannya sebagai mantan presiden AS pertama yang dinyatakan bersalah atas kejahatan berat dalam hampir 250 tahun sejarah AS.

Keputusan juri tersebut mengakhiri persidangan yang berpusat pada klaim-klaim terkait seks dan keuangan yang ditutup-tutupi dan membuat politikus berusia 77 tahun itu dijatuhi hukuman penjara.

Trump, yang dipastikan akan mengajukan banding, tidak segera bereaksi. Ia tampak duduk diam sambil menunduk.

Vonis tersebut membawa AS ke dalam wilayah politik yang belum pernah dimasuki sebelumnya.

Meski demikian, hal itu tidak menghentikan Trump untuk tetap maju dalam pilpres AS, bahkan apabila Hakim Juan Merchan menjatuhkan hukuman penjara padanya –sesuatu yang kecil kemungkinan terjadi.

Putusan itu mewakili pengadilan yang mencengangkan bagi Trump, yang didakwa dalam tiga kasus kejahatan lainnya namun belum dinyatakan bersalah hingga kini.

Baca juga:

Muncul enam bulan sebelum pemilihan presiden di mana Trump kemungkinan menjadi calon dari Partai Republik.

Keputusan itu akan menguji kesediaan para pemilih AS, di mana untuk pertama kalinya harus memilih kandidat yang memiliki catatan kriminal terkait pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang film porno.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau