WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden menghadapi gelombang kritik, termasuk dari anggota Partai Demokrat, setelah memberikan pengampunan kepada putranya, Hunter Biden.
Langkah ini membalikkan janji sebelumnya bahwa ia tidak akan menggunakan kekuasaan presiden untuk kepentingan keluarganya.
Hunter, yang dijatuhi hukuman atas pelanggaran pajak dan kepemilikan senjata ilegal, menerima pengampunan presiden setelah Biden mengeklaim bahwa kasus terhadap putranya bermotif politik.
Baca juga: Alasan Biden Ampuni Putranya Hunter, padahal Pernah Janji Tak Akan Melakukannya
Namun, pandangan ini mendapat penolakan luas, termasuk dari dalam partainya sendiri.
Dilansir Guardian, beberapa elite Demokrat mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap keputusan Biden. Jared Polis, Gubernur Colorado dari Partai Demokrat, menulis:
“Sebagai seorang ayah, saya memahami keinginan Presiden untuk membantu putranya. Namun, sebagai presiden, dia seharusnya menempatkan kepentingan negara di atas keluarganya. Keputusan ini menciptakan preseden buruk.”
Senator Michael Bennet dari Colorado mengatakan keputusan itu merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.
“Biden mengutamakan kepentingan pribadi di atas tugasnya. Ini semakin mengikis keyakinan bahwa hukum berlaku sama untuk semua orang,” ujarnya.
Greg Stanton, anggota DPR dari Arizona, menyatakan bahwa kasus ini bukanlah tuntutan bermotif politik, tetapi hasil dari pelanggaran hukum serius oleh Hunter.
Senator Peter Welch dari Vermont menyebut langkah Biden dapat dimengerti sebagai seorang ayah, tetapi tidak bijaksana sebagai kepala negara.
Baca juga: Terkait Pengampunan Joe Biden pada Hunter, Trump: Jika Tak Mencakup Sandera J-6, Itu Tidak Adil
Keputusan Biden juga menarik kritik dari tokoh-tokoh anti-Trump yang mendukungnya. Joe Walsh, mantan anggota DPR Republik, menyatakan mangkah ini memperparah sinisme publik terhadap politik.
“Ini memungkinkan Trump untuk membenarkan pengampunan atas sekutu-sekutunya yang kontroversial. Ini tindakan egois yang menguatkan posisi Trump,” ujarnya.
Ahli strategi Republik anti-Trump, Sarah Longwell, memperingatkan bahwa pengampunan ini melemahkan prinsip moral yang diharapkan dari Biden.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini