Timur Tengah Memanas, Pasukan Iran Cegat Kapal Perang AS

TEHERAN, KOMPAS.com - Ketegangan kembali terjadi di Timur Tengah, tepatnya di perairan Teluk Oman, setelah pasukan Iran mencegar kapal perusak milik Amerika Serikat (AS) USS Fitzgerald, Rabu (23/7/2025). 

Iran memperingatkan kapal tersebut agar tidak mendekati wilayah laut yang diklaim sebagai perairannya, sebagaimana dilansir AFP.

Televisi pemerintah Iran melaporkan, helikopter milik Angkatan Darat Iran terbang di atas kapal perang AS tersebut sekitar pukul 10.00 waktu setempat. 

Baca juga: Pejabat Iran Tuduh Netanyahu Pakai Dukun dalam Perang 12 Hari

Kejadian itu terjadi saat USS Fitzgerald disebut mencoba mendekati perairan yang berada di bawah pengawasan Iran.

"Pilot Iran menegaskan kembali peringatan untuk menjauh dari perairan Iran," lapor televisi pemerintah Iran dalam laporannya. 

Menurutnya, peringatan tersebut membuat kapal perang AS menyerah dan mengubah arah pelayaran.

Dalam video yang dirilis televisi pemerintah Iran, terlihat kapal perusak AS dari jendela helikopter yang mengudara di atasnya. 

Baca juga: Mantan Menhan Desak Israel Serang Iran Lagi, Ini Alasannya

Seorang pilot terdengar memanggil kapal tersebut dan memerintahkan agar mengubah arah serta menghindari perairan teritorial Iran.

Sampai berita ini diturunkan, tidak ada tanggapan resmi dari pihak Angkatan Laut AS terkait insiden tersebut.

Konfrontasi ini menambah daftar panjang ketegangan antara kedua negara. 

Baca juga: Iran Ganti Pertahanan Udara yang Rusak Usai Perang Lawan Israel, Pakai Buatan Rusia?

Insiden itu juga terjadi sekitar satu bulan setelah AS menyerang situs nuklir utama Iran pada 22 Juni, di tengah konflik selama 12 hari antara Teheran dan Israel.

Pasukan Iran sebelumnya juga beberapa kali terlibat dalam insiden serupa dengan militer AS di kawasan perairan selatan Iran. 

Pada 2023, Teheran sempat mengeklaim telah memaksa kapal selam AS muncul ke permukaan saat melintasi Selat Hormuz. 

Namun, klaim tersebut dibantah oleh pihak Washington.

Baca juga: Iran Laporkan Dugaan Kejahatan Perang Israel ke Dewan Keamanan PBB