TEHERAN, KOMPAS.com - Iran memperingatkan kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) agar menjauh dari wilayah perairannya di Teluk Oman.
Melansir Al Jazeera pada Kamis (24/7/2025), peringatan tersebut disampaikan saat kapal perusak USS Fitzgerald mendekati kawasan yang diklaim berada di bawah pengawasan Iran pada Rabu (23/7/2025) pagi waktu setempat.
Media Pemerintah Iran merilis gambar dan video dari insiden itu, yang disebut pertemuan langsung pertama antara pasukan Iran dan AS sejak perang 12 hari antara Iran dan Israel pada Juni.
Baca juga: Korea Utara Akan Bangun Kapal Perusak Terbaru Kapasitas 5.000 Ton
Dalam tayangan video, terlihat helikopter militer Iran mendekati kapal perusak AS.
Salah satu awak Iran terdengar memberi peringatan dalam bahasa Inggris melalui radio agar kapal segera mengubah arah karena berada dekat wilayah perairan Iran sekitar pukul 10.00 waktu setempat.
“Kapal perusak AS ‘Fitzgerald’ berusaha mendekati wilayah yang berada di bawah pengawasan Iran dalam manuver provokatif,” demikian laporan stasiun tv Pemerintah Iran.
Kapal perusak AS sempat merespons dengan ancaman akan menargetkan helikopter Iran jika tidak segera menjauh.
Meski begitu, kapal tersebut akhirnya meninggalkan area setelah menerima peringatan berulang dari militer Iran.
Baca juga: Usai China Gelar Latihan Perang, Kapal Perusak AS Berlayar di Selat Taiwan
Komando Pusat AS (Centcom) membantah versi Iran mengenai ketegangan tersebut.
Mereka menyebut bahwa interaksi antara kapal perang dan helikopter berlangsung secara “aman dan profesional”.
Seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters, insiden tersebut tidak berdampak pada misi USS Fitzgerald.
Ia juga menuding narasi Teheran merupakan bagian dari upaya Korps Garda Revolusi Iran untuk menyebarkan disinformasi.
Menurut pejabat Centcom, seluruh kejadian terjadi di perairan internasional, dan heli yang terlibat diidentifikasi sebagai helikopter Iran jenis SH-3 Sea King.
Baca juga: AS Kerahkan Kapal Perusak Berpeluru Kendali ke Laut China Selatan
Hubungan Iran dan AS mengalami ketegangan yang meningkat sejak keterlibatan militer “Negeri Paman Sam” dalam perang Israel-Iran pada Juni.
Dalam konflik tersebut, AS melakukan serangan terhadap sejumlah fasilitas nuklir Iran.
Presiden AS Donald Trump menyebut serangan itu sebagai “keberhasilan spektakuler” dan mengeklaim serangan itu menghancurkan program nuklir Iran.
Namun, laporan media AS yang mengutip intelijen menyebut bahwa hanya satu dari tiga fasilitas nuklir yang benar-benar hancur, yaitu Fordow.
Dalam wawancara yang ditayangkan pada Rabu (23/7/2025), Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa Iran akan melanjutkan program nuklirnya untuk tujuan damai.
Baca juga: Makin Panas, Beijing Usir Kapal Perusak AS di Laut China Selatan, Washington Membantah
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini