Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Pimpinan NASA dan Badan Antariksa Rusia Roscosmos Bertemu

Kompas.com - 01/08/2025, 08:32 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com – Di tengah memburuknya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Rusia akibat perang di Ukraina, dua tokoh penting dalam dunia antariksa dari kedua negara justru menggelar pertemuan langka.

Pejabat sementara Administrator NASA, Sean Duffy, bertemu langsung dengan Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Dmitry Bakanov, di Kennedy Space Center, Florida, pada Kamis (31/7/2025).

Menurut keterangan resmi dari Roscosmos, pertemuan itu membahas sejumlah topik penting, termasuk kelanjutan kerja sama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), program bulan, hingga eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang.

Baca juga: NASA Temukan Komet Antarbintang yang Melintas dengan Kecepatan Super

“Para pihak mendiskusikan pekerjaan lanjutan di ISS, kerja sama dalam program bulan, eksplorasi ruang angkasa dalam, serta interaksi lanjutan dalam proyek luar angkasa lainnya,” tulis Roscosmos dalam unggahan di Telegram.

NASA sendiri belum memberikan komentar resmi atau informasi detail terkait pertemuan tersebut. Namun, video yang dirilis oleh Roscosmos memperlihatkan Duffy dan Bakanov duduk berseberangan, dikelilingi oleh staf masing-masing, serta menghadiri beberapa acara lain di Kennedy Space Center bersama pejabat AS.

Pertemuan langka di tengah ketegangan

Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama antara kepala NASA dan Roscosmos sejak tahun 2018.

Momentum ini menjadi semakin penting karena Duffy baru ditunjuk sebagai penjabat sementara kepala NASA pada awal bulan ini, sembari tetap menjabat di Departemen Transportasi AS.

Kunjungan delegasi Rusia ke AS juga mencakup kunjungan ke Johnson Space Center di Houston, Texas, sehari sebelumnya.

Mereka dijadwalkan menyaksikan peluncuran misi Crew-11 ke ISS, yang mengangkut dua astronot AS, satu kosmonaut Rusia, dan satu astronot Jepang.

Namun, peluncuran tersebut ditunda hingga Jumat pagi karena cuaca buruk, menurut SpaceX.

Meski hubungan politik antara Washington dan Moskow memburuk tajam sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, kerja sama NASA dan Roscosmos di ISS tetap berjalan.

ISS yang bernilai sekitar 100 miliar doLlar AS (sekitar Rp 1.649 triliun) itu menjadi simbol diplomasi ilmiah yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade.

Ketergantungan teknis

Kerja sama di ISS sangat bergantung pada saling ketergantungan teknis. Segmen Rusia di stasiun luar angkasa itu mengandalkan pasokan listrik dari panel surya milik AS, sementara Rusia bertanggung jawab atas manuver pengaturan ketinggian ISS menggunakan roket pendorongnya.

Baca juga: Galaksi Bernyanyi? NASA Rilis Musik Galaksi Andromeda

Negara-negara lain seperti Jepang, Kanada, dan negara-negara anggota European Space Agency juga turut bergantung pada ISS untuk penelitian di lingkungan mikrogravitasi.

Masa depan program bulan

Pertemuan ini juga memunculkan spekulasi soal potensi "mencairnya" kembali hubungan di sektor antariksa sipil kedua negara, terutama dalam konteks program bulan.

Sebelum invasi ke Ukraina, Rusia sempat direncanakan menjadi bagian dari program Artemis milik NASA — proyek ambisius AS untuk kembali mendaratkan manusia ke bulan.

Namun, setelah pecahnya perang, Rusia menarik diri dan memilih bergabung dalam program tandingan bersama China, yakni International Lunar Research Station (ILRS).

Hingga kini, baik NASA maupun Roscosmos belum menjelaskan secara rinci bentuk kerja sama dalam program bulan dan eksplorasi ruang angkasa dalam yang sempat dibahas.

Menurut kantor berita Rusia TASS, Duffy dan Bakanov juga diperkirakan membahas kelanjutan kesepakatan pertukaran kursi antara astronot AS dan kosmonaut Rusia, serta rencana pensiunnya ISS pada tahun 2030.

Baca juga: AS-Rusia Capai Kesepakatan di Angkasa, Astronot NASA Bisa Pulang ke Bumi Menumpang Roscosmos

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau