BERLIN, KOMPAS.com - Demonstrasi di sejumlah wilayah di Indonesia yang dimulai di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) menyita banyak perhatian, termasuk para diaspora di Jerman.
Pada Minggu (31/8/2025), diaspora Indonesia di Jerman yang bergabung dalam “Jerman Bergerak” melakukan aksi solidaritas dan perlawanan terhadap kekerasan aparat dan ketidakadilan rezim di Tanah Air.
Massa berkumpul di depan monumen Brandenburger Tor, Berlin, dan demo dimulai pukul 11.00 siang waktu setempat.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Staf KBRI di Peru Tewas Ditembak | PBB Komentari Demo Indonesia
Dalam “Undangan Aksi Berlin Bergerak!” di Instagram menuliskan, “Kami, Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Jerman, mengajak seluruh kawan-kawan untuk bersuara dan berdiri bersama melawan kekerasan aparat serta ketidakadilan negara.”
Mereka juga menyoroti seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang meninggal dilindas oleh kendaraan taktis (rantis) polisi di akhir demo di Jakarta pada Kamis (28/8/2025).
Menurut mereka, tragedi itu bukan sekadar kecelakaan, melainkan bukti nyata dari kebrutalan aparat yang terus dibiarkan oleh rezim.
“Mari kita bersatu, membawa suara mereka yang dibungkam, dan menunjukkan bahwa rakyat tidak akan tinggal diam,” seru komunitas diaspora ini.
Di bawah langit Berlin yang sangat cerah dengan matahari yang cukup terik, unjuk rasa dimulai, kata Kindiarsah, seorang diaspora Indonesia yang bergabung dalam aksi Jerman Bergerak.
Baca juga: Warga Malaysia Peduli Demo Indonesia, Ramai-ramai Kirim Makanan via Ojol
“Ada sekitar 120 orang yang mengikuti demo, tidak semua anggota Jerman Bergerak,” ujar Kindi, panggilannya, kepada Kompas.com, Rabu (3/9/2025).
“Kami berkumpul dengan tujuan, kemarahan, dan puncak rasa frustasi yang sama,” ungkap Kindi yang dituliskan dalam Instagramnya.
Ia menyebutkan bahwa aksi demo di Berlin berjalan damai dan aman dengan dikawal oleh polisi, tanpa ada penembak jitu, yang ramai diisukan mengintai di gedung-gedung tinggi di beberapa daerah Indonesia, seperti Malang.
Namun, kabar itu dibantah oleh Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, yang mengatakan bahwa informasi itu hoaks, Senin (1/9/2025).
“Tidak ada provokator dari luar kota yang mencoba memulai kerusuhan dan membelokkan tema kami, hanya ada teman-teman dari luar kota jauh yang merelakan hari minggunya dan langsung pulang lagi karena besoknya harus kerja,” ujar Kindi.
Meski berada jauh dari Indonesia, ia mengatakan bahwa ia dan diaspora lainnya di Jerman tetap memantau kondisi yang terjadi di Tanah Air.
Baca juga: 7 Pekerja Indonesia Telantar di Afrika Tengah, Sempat Tak Digaji Sebelum Dipulangkan
“Kami bukan manusia yang mendiskreditkan perjuangan sesamanya, apapun caranya, sebesar kerukan gunung emas di Papua atau sekecil pecahan beras petani gagal panen, selama tujuannya adalah kebenaran, kami dukung,” ungkapnya.
Kindi juga menyinggung bahwa aksi demo mereka sebagian juga merupakan bentuk tanggung jawab atas pilihan pada Pemilu lalu.
“Kami bukan manusia yang menolak bertanggung jawab atas pilihan PEMILU kami. Bahkan, kamilah yang mewakili mereka bertanggung jawab atas pilihan mereka yang sebegini besar dampaknya,” terangnya.
Ia pun mengatakan bahwa aksi demo damai di Berlin hanyalah permulaan, menandakan perjuangan diaspora Indonesia di Jerman akan berlanjut hingga tuntutan dipenuhi oleh pemerintah yang berkuasa.
“Ini baru permulaan, perjuangan belum selesai sampai semua tuntutan dipenuhi. Kita sudah memulai, kita tidak akan berhenti. Sampai bertemu di jalan perjuangan yang sama,” ucapnya.
“Jerman Bergerak sebagai media akan merangkul aksi-aksi damai yang cenderung sporadis di berbagai kota lainnya,” imbuhnya. Namun, belum ada info lebih lanjut untuk detailnya.
Baca juga: Media Asing Soroti 20 Orang Hilang Saat Demo di Indonesia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini