Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pekerja Indonesia Telantar di Afrika Tengah, Sempat Tak Digaji Sebelum Dipulangkan

Kompas.com - 02/09/2025, 16:42 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber Antara

GUINEA KHATULISTIWA, KOMPAS.com – Sebanyak tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) yang terlunta-lunta di pedalaman Guinea Khatulistiwa, Afrika Tengah, telah pulang ke Tanah Air.

Pemulangan dilakukan melalui Bandara Nsimalen, Kamerun, pada Senin (1/9/2025), setelah lebih dari setahun mereka hidup tanpa kepastian.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaounde, Kamerun, menjadi pihak yang berperan besar dalam menyelamatkan para pekerja ini.

Baca juga: Malaysia Deportasi 181 WNI, KJRI Johor Bahru Fasilitasi Pemulangan

Sehari sebelum peringatan HUT ke-80 RI, tujuh pekerja tersebut ditampung dan dibantu masa pemulihannya di KBRI Yaounde.

Dubes RI Agung Cahaya Sumirat bahkan melepas kepulangan mereka secara langsung.

“Alhamdulillah, kami sehat dan selamat sampai di KBRI dan saya senang bisa ikut upacara HUT RI. Selama di KBRI, kami benar-benar merasakan hangatnya perhatian dan kepedulian, seolah kembali merasakan nuansa rumah meski masih jauh dari Tanah Air,” ujar Suprianto, salah seorang PMI yang dipulangkan.

Masalah gaji dan dokumen

Keterangan resmi KBRI menyebut, para PMI awalnya direkrut untuk bekerja di sebuah perusahaan kayu.

Namun, perusahaan tersebut tidak pernah mengurus dokumen legalitas dan menunggak pembayaran gaji yang seharusnya mereka terima sesuai perjanjian.

Kondisi itu membuat para pekerja semakin sulit bertahan di negeri asing.

Upaya evakuasi juga tak berjalan mulus. Agen perekrut yang membawa mereka ke Afrika sempat tidak bisa dihubungi untuk dimintai pertanggungjawaban.

Setelah negosiasi panjang, agen itu baru mengizinkan para pekerja kembali ke Indonesia.

Negosiasi alot di perbatasan

Tim KBRI Yaounde yang dipimpin Sekretaris Kedua, Anindita Aji Pratama, bahkan sempat ditolak saat hendak melintasi perbatasan menuju Guinea Khatulistiwa.

Selama dua hari, proses negosiasi intensif dilakukan dengan otoritas setempat hingga akhirnya para PMI bisa dievakuasi.

Baca juga: 2 WNI di Makau Buka Restoran Tanpa Izin, Terancam Dideportasi

“Kejadian ini menjadi pelajaran penting. Ke depan, para PMI diimbau lebih berhati-hati menerima tawaran kerja di kawasan Afrika Tengah, khususnya sektor perkayuan, karena perlindungan tenaga kerja asing di wilayah ini masih lemah,” pesan Dubes Agung.

Ia menekankan, bila WNI ingin bekerja di luar negeri, sebaiknya melalui jalur resmi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), agar hak-hak mereka sebagai pekerja bisa lebih terjamin.

Pemulangan pekerja

Pemulangan tujuh PMI tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) serta Pemerintah Kabupaten Madiun dan Magetan.

Mereka ikut membantu pembiayaan visa, konsumsi, akomodasi, hingga tiket pesawat.

Baca juga: Cerita WNI Disiksa Saat Bekerja di Pusat Judol Kamboja, Seolah Hidup di Neraka

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau