Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istilah ACAB dan 1312, Kini Ramai di Demo Indonesia

Kompas.com - 01/09/2025, 14:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber GQ

KOMPAS.com - Ramai di media sosial penggunaan istilah ACAB dan kode numerik 1312 sejak demonstrasi besar di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) menewaskan pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan.

Kedua istilah tersebut banyak digunakan warganet untuk mengekspresikan kekecewaan terhadap aparat kepolisian Republik Indonesia.

Namun tidak hanya di Indonesia, kode ACAB dan 1312 sudah umum digunakan di negara lain di tengah gerakan protes terhadap aparat keamanan.

Baca juga: Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian

Meski populer dalam gelombang protes modern, kode alfabet dan numerik ini memiliki sejarah panjang.

Sejarah ACAB dan 1312

ACAB merupakan akronim dari “All Cops Are Bastards” atau “Semua Polisi adalah Bajingan”. Kemudian, 1312 adalah versi numerik dari ACAB, 1 untuk A, 3 untuk C, 1 untuk A, dan 2 untuk B.

Akronim ACAB diyakini bermula di Inggris pada awal abad ke-20, sebagaimana yang dilansir dari GQ

Pada 1940-an, para pekerja yang melakukan aksi mogok kerja menggunakan frasa “All Coppers Are Bastards”.

Dalam sebuah rekaman video pada 1958, bahkan menunjukkan pemuda Inggris menuliskan kalimat tersebut di jalanan.

Istilah itu mulai digunakan dengan kode ACAB ketika media harian Daily Mirror memuat judul besar menggunakan akronim tersebut.

Berita dengan judul itu mengabarkan tentang seorang remaja yang ditangkap aparat setelah menjahit akronim ACAB di jaketnya, menirukan anggota Hells Angels.

Ia mengira ACAB merujuk pada “All Canadians Are Bums”. Meski begitu, ia tetap dikenai denda sebesar lima poundsterling.

Berita utama tersebut membuat akronim itu menjadi simbol generasi muda yang merasa diperlakukan kasar oleh polisi.

Baca juga: Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian

ACAB dalam musik punk

Kode ACAB semakin meluas ke seluruh dunia ketika musik punk mempopulerkannya pada 1970-an.

Lagu “ACAB” dari band Inggris 4-Skins menjadi salah satu contoh paling populer.

Bagi gerakan punk, ACAB menjadi semacam kode solidaritas anti-otoritarian yang menentang kekuasaan negara.

Dalam perkembangannya, ACAB tidak hanya digunakan oleh kelompok punk atau anarkis, tetapi juga menjadi simbol di berbagai negara, termasuk dalam aksi protes menentang kekerasan polisi di Amerika Serikat hingga Indonesia.

Dalam protes modern, termasuk demonstrasi Black Lives Matter di AS, ACAB muncul lewat grafiti dan poster.

Akronim ACAB sempat diusulkan untuk diperhalus menjadi “All Cops Are Bad”, tetapi kelompok anti-otoritarian menegaskan bahwa istilah ini tidak ditujukan untuk individu polisi, melainkan sistem yang menindas.

Baca juga: Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau