Serikat pekerja transportasi Portugal menyebut penjaga rem kereta kabel, Andre Jorge Gonçalves Marques, juga meninggal dalam insiden ini.
Sementara itu, lembaga amal Santa Casa da Misericordia mengonfirmasi empat pegawainya tewas.
Kamis malam, para pejabat tinggi Portugal menghadiri kebaktian di Gereja St. Dominikus untuk menghormati para korban.
Di luar gereja, warga menyerukan penyelidikan menyeluruh. “Kami ingin orang-orang tahu bahwa mereka aman di sini,” ujar seorang perempuan.
Hingga kini penyebab kecelakaan belum diketahui. Operator transportasi umum Lisbon, Carris, menyatakan bahwa seluruh jalur kereta gantung akan ditutup sampai inspeksi teknis selesai.
“Jalur Gloria akan dibuka kembali di masa mendatang dengan gerbong baru,” kata Direktur Carris, Pedro Gonçalo de Brito Aleixo Bogas.
Ia menyebut, biaya perawatan kereta gantung yang sudah beroperasi sejak 2007 meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil investigasi akan diumumkan segera, meski belum dipastikan waktunya.
Kereta gantung atau funicular merupakan sarana penting untuk menjelajahi jalanan curam Lisbon.
Jalur Gloria, Lavra, Bica, dan Graça menjadi ikon wisata karena gerbong berwarna kuningnya kerap melintas di jalan berbatu sempit.
Gloria sendiri dibuka pada 1885 dan dialiri listrik pada 1915. Jalurnya membentang sekitar 275 meter dari Alun-alun Restauradores menuju kawasan Bairro Alto, dengan perjalanan hanya tiga menit.
Pada sistem ini, kedua gerbong saling terhubung oleh kabel. Saat satu gerbong menuruni bukit, bobotnya membantu mengangkat gerbong lain di sisi sebaliknya.
Gerbong kedua yang masih utuh ditemukan hanya beberapa meter dari reruntuhan di kaki bukit, menyisakan pemandangan memilukan bagi warga Lisbon.
Baca juga: Kucingnya Berisik di Kereta, Wanita Perancis Didenda Rp 2 Juta
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini