Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

125 Jemaah Haji Indonesia Wafat Disorot Arab Saudi, Menag Ungkap Kendala Akses Layanan Kesehatan

Kompas.com - 04/06/2025, 07:15 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan kekhawatirannya atas banyaknya jemaah haji Indonesia yang enggan memeriksakan diri atau dirawat di rumah sakit di Arab Saudi, meski kondisi kesehatan mereka menurun.

Hal ini turut menjadi sorotan di tengah meningkatnya jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per Minggu (1/6/2025), tercatat sebanyak 125 jemaah haji Indonesia wafat selama menjalankan ibadah haji.

"Mereka agak enggan untuk dirawat di RS Saudi. Akibatnya, mereka memilih untuk tidak diperiksa di RS Arab Saudi, sehingga kesehatan mereka menurun," ujar Nasaruddin dalam keterangan pers pada Senin (2/6/2025).

Baca juga: Imigrasi Tunda Keberangkatan 719 Calon Jemaah Haji Nonprosedural dari Bandara Soetta

Apa Penyebab Jemaah Haji Enggan Dirawat di RS Saudi?

Menag menilai, salah satu penyebab utama keengganan ini adalah faktor kenyamanan dan bahasa.

Jemaah merasa lebih nyaman jika dirawat oleh tenaga kesehatan dari Indonesia yang memiliki kesamaan bahasa dan budaya.

“Ini penting, karena banyak jemaah merasa lebih nyaman berobat di klinik Indonesia, apalagi ada kendala bahasa jika langsung ke rumah sakit Saudi,” jelasnya.

Untuk itu, Nasaruddin mengaku telah bertemu dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna membahas upaya pemulihan operasional Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Daker Mekkah.

Klinik ini sempat tidak beroperasi karena regulasi baru dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi terkait penggunaan sarana dan prasarana kesehatan.

Baca juga: Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Meninggal di Tanah Suci Capai 19 Orang

Bagaimana Respons Pemerintah Arab Saudi?

Menurut Nasaruddin, pihak Arab Saudi, khususnya Menteri Kesehatan Fahad Al-Jalajel, telah menyampaikan keprihatinan atas tingginya jumlah jemaah Indonesia yang wafat.

Mereka mempertanyakan sistem seleksi kesehatan sebelum keberangkatan jemaah, serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang disiapkan Indonesia.

"Dokter Indonesia sebelumnya dibatasi ruang geraknya dalam memberikan perawatan di tenda atau klinik sendiri," kata Nasaruddin, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Pos Kesehatan Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Arafah dan Mina

Namun, setelah mendapat penjelasan dari Kepala BPOM dan anggota Amirul Hajj, Taruna Ikrar, Pemerintah Arab Saudi melonggarkan aturan tersebut.

“Menteri Kesehatan Saudi akhirnya menyepakati bahwa dokter Indonesia dapat kembali memberikan layanan medis di klinik-klinik haji,” lanjutnya.

Apakah KKHI Akan Kembali Beroperasi?

Menag berharap KKHI di Daker Mekkah dapat segera kembali beroperasi meskipun sifatnya sementara. Ia juga menyatakan siap membantu proses negosiasi agar klinik tersebut bisa diaktifkan demi menjaga kesehatan jemaah.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Setelah Jokowi, Budi Arie Yakin Projo Mampu Antar Prabowo Jadi Presiden Dua Periode
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau